Pelanggaran pakaian dagang adalah suatu bentuk pelanggaran di mana suatu produk memiliki desain eksterior yang meniru desain produk lain. Ini dapat mencakup segala hal mulai dari kemasan mainan hingga struktur tempat restoran ditempatkan. Perusahaan dapat dan menuntut dalam kasus pelanggaran pakaian dagang untuk melindungi kekayaan intelektual mereka. Kasus-kasus seperti itu terkadang sulit untuk dicoba, terutama jika sebuah perusahaan tidak agresif dalam melindungi pakaian dagangnya di masa lalu.
Istilah “gaun dagang” mengacu pada tampilan dan nuansa produk, dan kadang-kadang digambarkan sebagai kepribadiannya. Ini dapat mencakup logo produk, tetapi juga mencakup warna, pengaturan, dan elemen desain lainnya. Orang-orang dengan cepat belajar mengenali elemen visual dan mengaitkannya dengan produk tertentu, dan ini membuat trade dress menjadi berharga. Salah satu contoh trade dress adalah dekorasi pada lini produk Coca-Cola. Produk-produk ini dibuat dengan font, logo, dan warna merah khas yang bersama-sama membentuk trade dress produk. Ketika orang melihat elemen desain ini, mereka berasumsi bahwa mereka melihat sesuatu yang dibuat oleh Coca-Cola.
Perusahaan melindungi pakaian dagang mereka karena mereka khawatir akan kebingungan konsumen. Dalam contoh di atas, jika ABC Soda Company mulai membuat produk yang menggunakan elemen pakaian dagang Coca-Cola, ini dapat dianggap sebagai pelanggaran pakaian dagang. Peniruan mungkin merupakan bentuk sanjungan yang paling tulus, tetapi dalam kasus ini dapat dilihat sebagai upaya yang disengaja dan jahat untuk membingungkan konsumen agar membeli produk yang salah.
Agar dapat dilihat sebagai trade dress, tampilan dan nuansa suatu produk harus memenuhi beberapa standar. Yang pertama adalah bahwa itu benar-benar khas dan sangat terkait dengan perusahaan induk. Yang kedua adalah bahwa itu harus tidak berfungsi, benar-benar berfungsi sebagai kemasan atau “pakaian”. Misalnya, strip fluoresen pada pakaian bersepeda bukanlah pakaian dagangan karena dipasang untuk keselamatan. Strip semacam itu yang disematkan dalam kemasan mainan, di sisi lain, bisa menjadi trade dress karena sifatnya yang murni estetis.
Jika sebuah perusahaan mencurigai bahwa telah terjadi pelanggaran trade dress, perusahaan tersebut dapat mempertahankan seorang pengacara untuk membawanya ke pengadilan. Perusahaan yang merancang kemasan produk baru harus menyadari bahwa mungkin saja melanggar trade dress secara tidak sengaja, dan disarankan untuk meninjau desain baru dengan hati-hati untuk memastikan bahwa mereka tidak menginjak kaki perusahaan lain. Jika desain baru memiliki kemiripan yang mencurigakan dengan warna, bentuk, dan fitur lain yang terkait dengan perusahaan saingan, itu dapat dianggap sebagai pelanggaran.