Dalam istilah bahari, pelampung jangkar adalah benda terapung yang dilekatkan pada jangkar. Ada dua jenis utama pelampung jangkar. Pelampung pengambilan jangkar adalah benda yang membantu mengangkat jangkar. Pelampung jangkar tambat adalah perangkat terapung yang diamankan ke dasar laut dan digunakan sebagai pengikat tambatan untuk kapal. Pelampung jangkar bisa sebesar SUV atau sekecil kendi susu. Bahan untuk pelampung jangkar berkisar dari baja hingga busa hingga bola plastik. Tidak seperti perangkat navigasi lainnya, tidak ada skema warna atau bentuk yang disepakati secara internasional yang menunjukkan pelampung jangkar. Sebagian besar dicat dengan warna-warna cerah untuk membantu pelaut melihatnya di dalam air, terlepas dari ukuran, bentuk, dan bahan yang digunakan.
Pelampung pemukul jangkar adalah alat sederhana yang sebagian besar terdiri dari benda terapung dengan panjang tali diikatkan ke bagian bawah pelampung dan memiliki cincin yang diikatkan di ujung lainnya. Tali jangkar melewati cincin sebelum dilempar ke air. Setelah jangkar tergigit di dasar laut, pelampung umumnya mengapung di atas tempat di mana jangkar diamankan.
Untuk mengambil jangkar, seorang pendayung melaju ke hulu, atau arus ke atas, dan perlahan melewati pelampung. Tali kemudian akan ditarik melalui cincin pelampung menyebabkan jangkar naik. Saat jangkar naik, pelampung akan tenggelam di bawah permukaan dari berat jangkar yang naik. Sudut curam tali antara jangkar dan pelampung memberikan kenaikan yang lebih langsung bagi jangkar, membantu menghilangkan kemungkinan tersangkut lagi di bagian bawah. Setelah jangkar mencapai ring, pelampung jangkar akan sekali lagi mengapung ke permukaan, umumnya memudahkan pendayung untuk menarik jangkar setelah berhenti.
Pelampung jangkar tambat dapat terlihat sama dengan pelampung pengambilan jangkar, tetapi berbeda karena merupakan solusi yang lebih permanen. Biasanya pelampung memiliki tali atau rantai panjang yang diikatkan ke bagian bawah pelampung. Ujung lainnya diamankan ke jangkar atau cincin yang terpasang secara permanen ke dasar laut. Sebagian besar, jenis pelampung jangkar ini digunakan di teluk atau pelabuhan di mana banyak kapal ditambatkan untuk mencegah tabrakan antara kapal yang tidak berpenghuni. Juga, pelampung ini digunakan di area menyelam, sebagian besar di atas terumbu. Dalam kasus ini, pelampung tidak hanya membantu mengurangi kerusakan jangkar pada alam sekitar, tetapi juga melindungi penyelam.