Apa itu Pelampung?

Pelampung adalah perangkat yang dirancang untuk mengapung di atas air, baik di laut terbuka atau di saluran navigasi seperti teluk atau sungai. Pelampung telah digunakan dalam navigasi selama ratusan tahun, dan memiliki banyak fungsi, mulai dari sistem peringatan untuk memperingatkan navigator hingga bahaya seperti terumbu karang hingga perangkat pengumpulan data untuk badan cuaca pemerintah seperti National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) di Amerika Serikat. Jika Anda pernah mengunjungi pantai, Anda mungkin pernah melihat pelampung.

Kata “pelampung” memasuki bahasa Inggris pada tahun 1296, dan tampaknya berasal dari kata Prancis Kuno, buie, yang berarti “suar,” referensi ke salah satu fungsi penting pelampung. Di seluruh dunia, pelampung digunakan sebagai fitur navigasi untuk membantu orang menemukan bahaya, pelabuhan, dan fitur menarik atau perhatian lainnya. Berdasarkan kesepakatan internasional, pelampung di seluruh dunia menggunakan kode warna dan simbol yang sama untuk memastikan bahwa pelampung dapat dipahami secara universal.

Di daerah yang banyak diperdagangkan, pelampung dapat digunakan untuk menandai jalur pelayaran, memastikan bahwa kapal tahu ke mana harus pergi dan mengurangi risiko tabrakan. Pelampung juga dapat digunakan sebagai alat tambat, yang memungkinkan kapal untuk berlabuh tanpa perlu disambungkan ke dermaga. Beberapa penyelam dan pelaut biasa memanfaatkan pelampung tambat untuk menambatkan perahu mereka saat mereka menyelam, berenang, atau memancing.

Pelampung juga sangat berharga sebagai perangkat ilmiah. Banyak negara menggunakan pelampung untuk mengumpulkan data tentang pergerakan laut dan cuaca, menggunakan informasi ini untuk memberikan prakiraan cuaca dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang kondisi cuaca regional. Data pelampung biasanya disiarkan pada frekuensi radio publik untuk kepentingan peselancar, perenang, dan pelaut yang mungkin ingin tahu tentang gelombang tinggi yang tidak biasa atau badai yang datang.

Pelampung juga dapat digunakan sebagai bagian dari sistem peringatan tsunami. Pelampung biasanya melacak perubahan ketinggian air, dan penurunan tiba-tiba yang dapat menandakan tsunami biasanya akan menghasilkan komunikasi yang cepat dengan pusat pemantauan pusat, yang memungkinkan lembaga untuk memperingatkan orang-orang tentang tsunami yang akan datang dan gelombang badai. Berkat pengumpulan data selama bertahun-tahun di beberapa bagian dunia, pelampung dapat menentukan apakah perubahan ketinggian air perlu dikhawatirkan atau tidak.

Banyak pelampung memiliki lonceng, klakson, atau lampu untuk membantu navigasi. Pelampung berbel berguna karena tidak memerlukan daya untuk beroperasi, dan dapat didengar saat tidak terlihat, yang dapat berguna selama berkabut, biaya berbahaya. Beberapa pelampung memiliki foghorn yang mampu memproyeksikan jarak jauh untuk memperingatkan pelaut tentang terumbu karang, kawanan, dan garis pantai berbatu.