Banyak ponsel cerdas, seperti BlackBerry® dan iPhone®, memiliki sistem pelacakan Global Positioning System (GPS) ponsel terintegrasi yang menyediakan pelacakan GPS independen melalui telepon alih-alih melalui unit GPS khusus. GPS menggunakan jaringan satelit untuk menentukan lokasi dan waktu GPS ponsel. Data hanya dapat dikirim jika ada empat atau lebih satelit dalam jarak pandang dari unit tersebut, dan didirikan pada tahun 1973 oleh Departemen Pertahanan (DOD) Amerika Serikat (AS).
Komisi Komunikasi Federal (FCC) telah mewajibkan ponsel untuk memiliki kemampuan pelacakan GPS ponsel sejak tahun 2005. Akurasi harus berada dalam jarak 110 yard (sekitar 100 m) untuk keperluan darurat, dan disebut E911. Namun, ini tidak berarti bahwa semua ponsel memiliki pelacakan GPS. Fitur GPS biasanya hanya diaktifkan di ponsel dalam keadaan darurat, meskipun smartphone sudah mulai menyertakan fitur dan aplikasi GPS.
Motorola® adalah perusahaan telepon seluler pertama yang menyertakan pelacakan GPS pada telepon selulernya di AS. Aplikasi awal dari fitur pelacakan GPS ponsel adalah untuk melacak lokasi karyawan. Perusahaan lain segera menyusul. Banyak ponsel menawarkan pelacakan GPS di zaman modern. Beberapa menargetkan demografi tertentu, seperti anak-anak, sementara jaringan lain memungkinkan seseorang untuk melihat lokasi teman dan keluarga. Layanan pelacakan GPS ponsel ini juga sering disebut sebagai layanan berbasis lokasi (LBS).
Penggunaan pelacakan GPS ponsel mencakup bisnis dan kehidupan rumah. Perusahaan pengiriman dapat menggunakan pelacakan GPS ponsel untuk mengetahui di mana semua truk pengirimannya. Hal ini memungkinkan bisnis untuk memastikan bahwa semua karyawan berada di tempat yang seharusnya selama jam kerja, dan perusahaan juga dapat memberi tahu pelanggan lokasi truk yang akan dikirim ke rumah mereka. Orang tua dapat menggunakan pelacakan GPS ponsel untuk melacak anak-anak mereka, apakah itu anak kecil yang menginap di rumah teman, atau remaja yang sudah mulai mengemudi.