Pedang cutlass adalah pedang pendek yang agak melengkung dan lebar. Mereka paling terkenal dari gaya klasik abad ke-19 yang digunakan di kapal. Seringkali mereka menampilkan gagang yang memiliki pelindung yang ditangkupkan, dan pegangan yang dibungkus dekoratif. Mereka menampilkan titik tusukan kecil dan ujung tombak yang tajam, dan merupakan senjata yang substansial dan berbobot.
Nama pedang pedang itu sendiri berasal dari bahasa Latin cultellus, suatu bentuk kultus, yang merupakan mata bajak. Dari bahasa Latin itu datang melalui Prancis dan ke Italia sebagai coltellaccio, suatu bentuk kata untuk pisau. Pedang pedang pendek juga kadang-kadang dikenal sebagai kapak curtal, curtelaxe, atau curtelace. Semua istilah ini mengacu pada senjata yang sama persis, dan hanya kata-kata sejarah yang berbeda yang digunakan untuk menggambarkan pedang pedang pendek.
Dalam dunia peperangan angkatan laut, khususnya, pedang pedang telah sering terlihat dalam sejarah. Pedang pedang pendek dalam konteks ini sering disebut hanya sebagai lengan samping angkatan laut, dan merupakan senjata yang paling sering terlihat pada pelaut selama abad ke-17, 18, dan 19. Cutlass membuat lengan samping yang ideal di kapal karena sejumlah alasan, berkaitan dengan ukuran, berat, dan kesederhanaannya.
Pertama, berat dan ujungnya yang tajam menjadikannya alat yang ideal di luar pertempuran, untuk memotong lembaran kanvas, tali tebal, dan bahkan kayu. Kedua, panjangnya yang pendek membuatnya sempurna untuk pertempuran di tempat kapal yang sering sempit, atau di tali-temali. Dan terakhir, tidak seperti rapier, pedang pendek membutuhkan pelatihan yang relatif sedikit untuk digunakan dengan baik, membuatnya sempurna untuk pelaut yang hidupnya tidak didedikasikan untuk pertempuran.
Ketika kebanyakan orang memikirkan pedang pedang pendek, mereka sebenarnya memikirkan bajak laut. Pada awal pertengahan abad ke-17 bajak laut menggunakan pedang pendek sebagai senjata pilihan mereka, dan mereka segera terhubung secara ikonik dengan gaya hidup bajak laut. Kesederhanaan pedang pendek membuat mereka sangat cocok dengan cara pertempuran bajak laut, serta sikap mereka secara keseluruhan. Senjata sederhana, dimaksudkan untuk menyelesaikan pekerjaan, apakah pekerjaan itu memotong tali atau menebas musuh, pedang pendek cocok dengan mistik bajak laut.
Akhirnya pedang pedang menjadi semakin tidak populer sebagai senjata di kalangan pelaut, karena pedang sendiri digantikan oleh senjata api. Namun, penggunaannya bertahan jauh lebih lama daripada pedang di darat, kemungkinan karena kekhawatiran terus-menerus tentang bedak basah dan kebutuhan akan senjata cadangan. Hingga tahun 1935, Angkatan Laut Kerajaan Inggris masih menggunakan pedang pendek dalam rombongan pendaratan, dan di Angkatan Laut Amerika Serikat tentara masih membawa pedang pedang model 1917 selama Perang Dunia II.
Di darat, pedang pendek mungkin paling baik dikaitkan dengan Kekaisaran Ottoman. Pedang cutlass banyak digunakan oleh kavaleri Ottoman, terutama Mamluk, yang seringkali tidak diperbolehkan membawa senjata. Karena penggunaannya sebagai alat pertanian dan alat umum, kacamata sering diizinkan untuk dibawa di Kekaisaran Ottoman, bahkan selama masa damai ketika senjata biasanya ditahan dari tentara budak Ottoman.