Apa itu PDB Ketenagakerjaan Penuh?

Produk domestik bruto (PDB) mengukur nilai total semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam periode tertentu, umumnya satu tahun. PDB mewakili bagian data yang berharga bagi para ekonom, karena berfungsi sebagai indikator dunia nyata kesehatan ekonomi suatu negara. Untuk ukuran ekonomi yang lebih teoretis, para ekonom juga dapat mempertimbangkan PDB lapangan kerja penuh. Ini mewakili nilai potensial PDB ketika setiap sumber daya, termasuk semua tenaga kerja dan material, digunakan pada tingkat efisiensi maksimumnya. PDB kesempatan kerja penuh juga dapat dikenal sebagai PDB potensial atau kapasitas.

Di dunia nyata, PDB jarang mencapai tingkat PDB lapangan kerja penuh. Selisih antara kedua nilai ini dikenal sebagai kesenjangan PDB. Para ekonom percaya bahwa dalam ekonomi pasar bebas, kesenjangan PDB hanya bisa ada dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, baik konsumen maupun bisnis akan menyesuaikan kebiasaan pembelian dan produksi mereka sehingga PDB lapangan kerja penuh akan terwujud.

Ada beberapa masalah dengan teori ini, namun. Yang pertama adalah bahwa para ekonom tidak setuju atas definisi pekerjaan penuh. Beberapa berpendapat bahwa keadaan ini terjadi ketika tingkat pengangguran nol, sementara yang lain percaya itu bisa setinggi 10 atau 15 persen dan masih dicirikan sebagai pekerjaan penuh.

Kesenjangan ini terjadi karena ada dua macam pengangguran. Pengangguran friksional bersifat sementara, dan terjadi ketika orang-orang berada di antara pekerjaan dan secara aktif mencari pekerjaan baru. Sementara orang-orang ini termasuk dalam penentuan PDB pekerjaan penuh jangka pendek, pengangguran struktural diabaikan. Pengangguran struktural mengacu pada persentase orang yang tidak akan bekerja terlepas dari keadaan ekonomi, baik karena mereka memilih untuk tidak bekerja atau tidak mampu secara fisik. Mengingat bahwa beberapa dari orang-orang ini dapat berkontribusi pada ekonomi dan meningkatkan efisiensi ekonomi, beberapa ahli teori berpendapat bahwa PDB lapangan kerja penuh tidak akan pernah terjadi kecuali semua orang dipekerjakan dalam pekerjaan yang sesuai dengan tingkat keahlian mereka.

Selama tahun 1960-an, ekonom Arthur Okun mengembangkan teori yang digunakan untuk menghubungkan tingkat pengangguran dan kesenjangan PDB. Hukum Okun menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 persen dalam tingkat pengangguran menghasilkan peningkatan dua persen dalam kesenjangan PDB. Sementara peneliti lain telah mengajukan variasi tema ini, hukum Okun terus berfungsi sebagai tolok ukur atau aturan atau jempol yang digunakan secara luas bagi mereka yang mempelajari hubungan antara pekerjaan dan perubahan PDB.