Patologi forensik adalah cabang dari bidang patologi yang menerapkan prinsip-prinsip patologi pada profesi hukum. Ahli patologi forensik mengkhususkan diri dalam memeriksa tubuh dan bukti seperti cairan tubuh dan sampel jaringan untuk tujuan mengumpulkan informasi yang dapat digunakan dalam penyelidikan kriminal dan persidangan pengadilan. Mereka kadang-kadang dikenal sebagai pemeriksa medis, koroner, atau hanya ahli patologi, tergantung pada wilayah tempat mereka bekerja.
Beberapa orang berpikir bahwa istilah “forensik” mengacu pada patologi forensik, yang menghasilkan kebingungan yang cukup besar ketika akuntan forensik, pemeriksa dokumen forensik, psikiater forensik, dan profesional forensik lainnya dibahas. “Forensik” sebenarnya berasal dari bahasa Latin forum, dan itu berarti “berkaitan dengan persidangan.” Bidang forensik dikembangkan pada 1800-an, ketika orang mulai menerapkan metode ilmiah untuk penyelidikan kriminal dan pengadilan hukum.
Bidang patologi secara umum difokuskan pada studi penyakit dan prosesnya. Seorang spesialis patologi forensik memiliki pelatihan di bidang ini, dengan keterampilan tambahan yang dapat diterapkan di bidang hukum. Misalnya, ia dapat memeriksa tubuh untuk menentukan penyebab kematian, tetapi ahli patologi juga dapat mencari petunjuk dan informasi lain, seperti tanda pertahanan di tangan yang mungkin menunjukkan bahwa korban melawan saat diserang.
Patologi forensik dapat melibatkan studi tubuh, proses yang dikenal sebagai otopsi, atau analisis sampel yang diambil di TKP atau dari tubuh. Dalam kasus di mana tubuh yang lengkap tidak tersedia untuk pemeriksaan, ahli patologi forensik dapat mengumpulkan informasi dari bahan yang tersedia yang dapat digunakan dalam penyelidikan dan penuntutan akhirnya. Mereka juga dapat memeriksa sampel jaringan dan cairan tubuh untuk mencari racun dan tanda-tanda yang dapat memberikan petunjuk tambahan tentang sifat kematian, seperti bukti bahwa seseorang tercekik dan kemudian tenggelam untuk membuat kematian tampak seperti tenggelam.
Selain memiliki pengetahuan tentang anatomi dan patologi manusia, ahli patologi forensik membutuhkan beberapa keterampilan tambahan. Dia harus dapat mengumpulkan bukti dengan benar dan menjaga rantai penjagaan, memastikan bahwa bukti tidak dikompromikan. Mungkin juga perlu bagi ahli patologi forensik untuk bersaksi di tempat saksi dalam beberapa kasus, dan dalam beberapa kasus, seorang spesialis patologi forensik dapat dipertahankan oleh pembela untuk tujuan menyangkal klaim yang dibuat oleh spesialis yang bekerja untuk pemerintah atau penuntutan.