Apa Itu Pasta Gigi Halal?

Dalam Islam, produk yang dianggap halal diperbolehkan untuk digunakan, sedangkan yang dianggap haram tidak dapat diterima. Karena penggunaan daging babi dan produk sampingannya dilarang dalam Islam, Muslim yang taat harus menjauhi produk apa pun yang mengandung bahan-bahan ini. Apa yang tidak disadari banyak orang adalah bahwa penggunaan bahan-bahan berbahan dasar babi dalam kosmetik dan produk kebersihan pribadi adalah praktik umum, seperti pasta gigi. Saat melihat bahan yang digunakan dalam pasta gigi, penting untuk memberi perhatian khusus setiap kali gliserin terdaftar, karena mungkin berasal dari lemak babi. Karena seringkali sulit untuk menentukan jenis gliserin yang tepat yang digunakan dalam produk, cara terbaik untuk memastikan pasta gigi halal adalah dengan mencari produk yang bersertifikat halal atau vegan.

Untuk sebagian besar, produsen pasta gigi menggunakan gliserin sebagai pemanis dan pengawet untuk produk mereka. Masalahnya, mereka sering gagal menyebutkan dari mana gliserin mereka berasal. Gliserin dapat dibuat dari lemak dan lemak babi sapi dan babi, atau dapat juga sepenuhnya nabati. Sementara beberapa produsen akan mencantumkan apakah gliserin mereka berasal dari tumbuhan atau berasal dari hewan langsung pada label, sebagian besar hanya mencantumkan kata gliserin, yang dapat membuat frustasi bagi mereka yang menginginkan deskripsi yang lebih rinci. Produsen juga dapat mengubah sumber gliserin mereka sesekali, tergantung pada jenis yang lebih murah pada waktu tertentu.

Cara terbaik untuk membedakan pasta gigi halal dari varietas lain adalah dengan melihat apakah pasta gigi itu disertifikasi halal oleh organisasi yang bereputasi baik. Di Amerika Utara, lembaga sertifikasi terkemuka adalah Islamic Food and Nutrition Council of America, atau IFANCA, tetapi banyak organisasi kecil lainnya juga ada, seperti Muslim Consumer Group, atau MCG. Jika menemukan pasta gigi halal bersertifikat menimbulkan masalah, pilihan lain adalah mencari pasta gigi vegan, karena tidak mengandung produk hewani apa pun. Untuk semua pasta gigi lainnya, yang terbaik adalah menghubungi produsen secara langsung untuk menanyakan asal usul gliserin.

Konsumen juga harus menyadari bahwa formula pasta gigi dapat berbeda ketika dijual di negara yang berbeda. Misalnya, produsen besar yang menjual produk di seluruh dunia mungkin menawarkan pasta gigi halal untuk beberapa demografi dan tidak untuk yang lain. Produsen sering kali memenuhi kebutuhan demografis tertentu untuk menjual produk, jadi di daerah dengan populasi Muslim yang besar, menawarkan pasta gigi halal akan lebih masuk akal secara finansial. Bagaimanapun, penting untuk diingat bahwa hanya karena merek pasta gigi menggunakan gliserin nabati di satu negara tidak berarti tidak akan menjual produk yang mengandung gliserin yang berasal dari babi di negara lain.