Apa itu Pasar Keras?

Pasar keras adalah fase siklus asuransi properti dan kecelakaan yang ditandai dengan permintaan tinggi dan pasokan rendah. Ketika pertumbuhan permintaan asuransi meningkat lebih cepat daripada persediaan asuransi yang tersedia, hasilnya adalah pasar asuransi yang sulit. Di pasar jenis ini, asuransi umumnya lebih sulit diperoleh pembeli. Pembeli juga lebih mungkin mengalami premi asuransi yang tinggi dan kenaikan tarif yang stabil. Mengingat dinamika pasar, pasar keras biasanya dianggap sebagai pasar penjual.

Perusahaan asuransi biasanya mendapat untung selama periode pasar yang sulit. Mereka dapat meminta premi asuransi yang lebih tinggi dari pembeli potensial karena pertanggungan asuransi sangat dibutuhkan. Perusahaan asuransi juga dapat menanggung syarat dan ketentuan yang lebih ketat ke dalam polis asuransi mereka. Selama pasar yang sulit, pembeli kehilangan sebagian dari kekuatan negosiasi mereka. Berdasarkan faktor-faktor ini, perusahaan asuransi umumnya mengalami sedikit kerugian penjaminan selama fase pasar asuransi yang sulit.

Pasar lunak adalah kebalikan dari pasar keras dan sering disebut sebagai pasar pembeli. Di pasar yang lunak, asuransi biasanya lebih mudah diperoleh pembeli. Tarif biasanya lebih rendah karena persaingan di antara perusahaan asuransi meningkat. Selain itu, perusahaan asuransi cenderung mengadopsi standar penjaminan emisi yang lebih lunak untuk mengamankan calon pembeli dan mempertahankan klien yang sudah ada. Akibatnya, pasar lunak dapat berarti kerugian penjaminan emisi yang signifikan bagi perusahaan asuransi.

Pasar asuransi properti dan kecelakaan bersifat siklis, dan berputar antara pasar lunak dan pasar keras. Sementara periode berulang dari kondisi pasar keras dan lunak ada, siklus keseluruhan tidak teratur dan tidak dapat diprediksi. Siklus tersebut dapat dipengaruhi oleh terjadinya peristiwa besar yang dapat diasuransikan, seperti badai, tsunami, atau bencana alam lainnya.

Meskipun sering menguntungkan bagi penjual, pasar keras dapat menghadirkan beberapa tantangan bagi perusahaan asuransi. Retensi klien dapat menjadi perhatian utama. Ketika premi asuransi naik, pembeli lebih mungkin untuk mulai berbelanja untuk mencari penyedia asuransi baru. Hal ini dapat membuktikan tantangan bagi perusahaan asuransi yang mencoba untuk mempertahankan buku bisnis mereka saat ini. Perusahaan asuransi mungkin menghabiskan sebagian besar sumber daya pemasaran dan waktu mereka untuk mempertahankan klien mereka yang sudah ada, sehingga mereka tidak memiliki sarana untuk dibelanjakan untuk menarik klien baru.