Apa itu Partikel Udara?

Partikel udara adalah partikel yang sangat halus yang terdiri dari materi padat atau cair yang dapat tetap tersuspensi di udara dan menyebar bersama angin. Contoh umum dari partikel tersebut adalah: kabut, yang terdiri dari tetesan air kecil; debu, yang terdiri dari partikel materi padat yang sangat halus; dan asap, yang terdiri dari materi padat dan cair. Ukuran partikel di udara sangat bervariasi, dan sering kali diukur dalam mikron, artinya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sumber partikel di udara dapat berasal dari alam, seperti debu dan asap yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi dan kebakaran hutan, atau buatan manusia, seperti jelaga dari pembakaran batu bara di pembangkit listrik atau partikel minyak sisa dalam asap knalpot kendaraan. Studi ilmiah menunjukkan bahwa polusi partikel ini dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia dan mempengaruhi iklim bumi.

Pengukuran umum yang digunakan untuk partikel di udara adalah mikron, juga disebut mikrometer. Satu mikron adalah sepersejuta meter (39.37 inci). Partikel debu di udara seringkali berdiameter minimal 1 mikron. Partikel yang membentuk asap bisa sekecil 0.1 mikrometer, sedangkan tetesan air dalam kabut dapat bervariasi dari 2-50 mikrometer. Partikel udara yang sangat kecil dapat bertahan di udara selama bertahun-tahun dan menyebar dalam jarak yang sangat jauh, sementara partikel besar biasanya mengendap di tanah setelah waktu yang singkat.

Partikel udara yang terbentuk secara alami membentuk sekitar 90% partikel yang tersuspensi di atmosfer bumi, dan ini termasuk garam laut dari semprotan laut dan debu yang terdiri dari partikel mineral dari kerak bumi. Partikel buatan manusia dapat berasal dari lalu lintas, emisi pabrik, pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, dan banyak sumber lainnya. Partikel buatan manusia ini bervariasi dalam komposisi. Beberapa contohnya adalah partikel karbon dalam knalpot diesel, partikel logam dari smelter, dan sulfur dioksida yang dilepaskan dari pembakaran batu bara. Pada konsentrasi tinggi, partikel sulfur dioksida di udara dapat berkontribusi untuk mendinginkan iklim bumi.

Penghitung partikel udara dapat digunakan untuk mengukur kandungan partikel udara dalam dan luar ruangan. Instrumen tersebut biasanya mendeteksi partikel dengan diameter 0.2-25 mikron. Para ilmuwan percaya bahwa partikel udara dengan diameter kurang dari 2.5 mikron bisa sangat berbahaya bagi manusia. Ukuran partikel yang kecil berarti mereka dapat menembus jauh ke dalam jaringan paru-paru atau bahkan aliran darah, menyebabkan penyakit paru-paru dan jantung yang serius.