Parasitologi adalah studi ilmiah tentang parasit. Beberapa studi parasitologi mengevaluasi hubungan antara organisme parasit dan inangnya. Studi lain mencari dan menjelaskan berbagai jenis parasit. Parasitologi memiliki aplikasi dalam kedokteran manusia dan hewan. Studi tentang parasit mengacu pada disiplin ilmu lain, seperti mikrobiologi, kimia organik, dan sitologi.
Meskipun nama parasit memiliki konotasi negatif, tidak semua parasit berdampak buruk pada inangnya. Dalam beberapa kasus, parasitologi menunjukkan bagaimana hubungan parasit dengan inangnya saling menguntungkan, yang disebut mutualisme. Parasit dan inang dapat memperoleh perlindungan dari kehadiran satu sama lain atau saling menyediakan makanan. Ketika parasit dan inang tidak dapat hidup terpisah, hubungan mereka disebut simbiosis. Kedua organisme itu sama dan saling bergantung satu sama lain.
Parasitologi, bila digunakan dalam aplikasi pada manusia dan obat-obatan hewan, cenderung meneliti hubungan antara parasit yang menyerang dan menyebabkan kerusakan pada hewan atau tubuh manusia. Misalnya, serangga yang merupakan vektor penyakit dipelajari untuk melihat sejauh mana mereka menularkan penyakit tersebut kepada manusia atau hewan. Nyamuk adalah parasit yang tidak hanya menyerang populasi manusia, tetapi juga burung dan kuda. Beberapa nyamuk membawa Virus West Nile, yang dalam kasus yang parah dapat menyebabkan ensefalitis dan terkadang kematian. Untuk meningkatkan pemahaman kedokteran tentang Virus West Nile, para ahli parasitologi harus memahami nyamuk.
Dari penelitian sebelumnya, para ahli parasitologi menetapkan bahwa tidak semua nyamuk sama berbahayanya, dan tidak semua membawa Virus West Nile. Hanya nyamuk betina yang menggigit, sedangkan nyamuk jantan meminum nektar. Studi parasitologi yang lebih baru telah mengidentifikasi bahwa nyamuk yang membawa Virus West Nile memiliki kecenderungan untuk bertahan hidup dan hadir melalui musim dingin di iklim sedang. Jadi dari sini, kita tahu bahwa kehadiran nyamuk pada bulan Desember di AS berarti lebih banyak risiko bagi kita untuk tertular Virus West Nile.
Dalam kedokteran hewan, ahli parasitologi bekerja secara khusus untuk menghilangkan infestasi kutu pada kucing dan anjing. Teknologi baru-baru ini telah berkembang untuk memungkinkan anjing atau kucing meminum pil setiap bulan, atau melakukan perawatan di punggung mereka yang mencegah kutu menjadi dewasa, sehingga mencegah gigitan, atau secara langsung membunuh kutu yang menggigit. Beberapa kutu dapat menjadi vektor penyakit. Kutu pada tikus menyebabkan Wabah Hitam Abad Pertengahan. Perlindungan kutu yang ditingkatkan dapat meminimalkan risiko kesehatan dan mengurangi serangan kutu, memberikan kelegaan bagi hewan peliharaan dan pemiliknya.
Parasitologi juga mempelajari organisme bersel satu yang dapat membuat kita sakit, yang dapat berupa bakteri atau jamur. Studi tersebut tergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan sel, sitologi, atau mikrobiologi pada tingkat mikroskopis. Deskripsi sel-sel ini dan keberadaannya telah mengarah pada deteksi yang lebih baik dari infeksi bakteri dan parasit tertentu.
Parasitologi harus berkonsentrasi tidak hanya pada identifikasi dan penggambaran sel-sel berbahaya, tetapi juga pada pengembangan metode untuk menghancurkannya. Dari informasi ini, obat dikembangkan untuk mengobati infeksi tertentu. Memahami parasit menyebabkan pemahaman tentang peran antibiotik dalam mengobati infeksi bakteri, bisa dibilang salah satu perkembangan medis yang paling signifikan dalam sejarah.