The Big Bounce adalah nama sebuah teori ilmiah tentang asal usul alam semesta. Teori tersebut dimaksudkan untuk menggantikan teori sebelumnya yang dikenal sebagai Big Bang. Big Bang tidak konsisten dengan beberapa aspek relativitas umum, teori terkenal Einstein yang menjelaskan bagaimana materi dan energi berinteraksi. Menurut teori Big Bang, alam semesta awalnya berkembang dari titik statis kecil untuk alasan yang belum dipahami. Menurut teori Big Bounce, alam semesta saat ini dihasilkan dari runtuhnya alam semesta sebelumnya.
Sejak prasejarah, manusia telah merenungkan asal-usul Bumi dan kosmos sekitarnya. Agama, filsafat, dan sains awal masing-masing mengajukan teori tentang bagaimana alam semesta dimulai, dengan tingkat kecanggihan yang semakin meningkat. Pengamatan astronomis pada abad ke-20 menegaskan bahwa alam semesta telah mengembang selama miliaran tahun. Bekerja mundur, fisikawan mengusulkan bahwa alam semesta dimulai sebagai area kecil dan padat yang berisi semua materi dan energi. Sebuah peristiwa yang tidak dapat dijelaskan 14 miliar tahun yang lalu menyebabkan materi dan energi ini berkembang secara eksplosif, sebuah peristiwa yang disebut Big Bang.
Masalah dengan teori ini adalah teori ini tidak menjelaskan apa yang ada sebelum Big Bang atau apa yang memicu ekspansi. Hal-hal ini telah digambarkan sebagai singularitas, area alam semesta di mana hukum fisika tidak berlaku. Ini adalah satu-satunya cara untuk mendamaikan Big Bang dengan teori relativitas umum Albert Einstein, model terbaik tentang bagaimana alam semesta beroperasi. Para ilmuwan juga telah mempertimbangkan penjelasan alternatif tentang bagaimana alam semesta dimulai. Pada dekade pertama abad ke-21, studi dalam fisika kuantum menghasilkan teori Big Bounce.
Menurut teori Big Bounce, ketika alam semesta mengembang melampaui titik tertentu, gravitasi akan menyebabkannya runtuh lagi, yang disebut Big Crunch. Begitu alam semesta yang runtuh mencapai kepadatan tertentu, sebuah prinsip yang disebut loop quantum gravity akan menyebabkan materi dan energi “memantul”, atau mulai mengembang lagi, menciptakan alam semesta baru. Teori Big Bounce tidak mengungkapkan apakah ini terjadi sekali atau berkali-kali; itu bisa berulang tanpa batas. Kemungkinan menarik lainnya adalah bahwa alam semesta yang berulang tanpa batas ini identik, secara efektif menciptakan lingkaran waktu universal.
Teori Big Bounce menarik bagi banyak fisikawan karena tidak melibatkan singularitas dan karena mencakup relativitas umum dan mekanika kuantum, dua prinsip fisika yang terkenal sulit untuk didamaikan satu sama lain. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan teori mana yang benar-benar menggambarkan asal usul alam semesta. Banyak tergantung pada kuantifikasi materi gelap dan energi gelap, zat misterius yang dapat mempengaruhi tingkat ekspansi alam semesta. Sedangkan teori sudah menjadi bahan bagi penulis fiksi ilmiah. Dalam episode 2011 dari komedi animasi Futurama, karakter utama mengamati Big Bounce saat melakukan perjalanan melalui waktu ke masa depan yang jauh.