Pan mee adalah hidangan mie Malaysia yang dibuat dengan daging babi, ikan teri kering, dan seringkali telur rebus yang lembut. Cara penyajian pan mee yang paling tradisional adalah sebagai sup. Dalam persiapan ini, mie direbus dan kemudian mengapung dalam kaldu babi. Chili pan mee adalah hidangan pan mee yang lebih panas dan pedas yang disiapkan bukan sebagai sup, melainkan sebagai piring mie. Kedua versi hidangan tersebut populer di seluruh Malaysia, dan tersedia secara luas di restoran dan kedai makanan pinggir jalan, serta sering dibuat di rumah.
Koki yang berbeda memiliki cara yang berbeda untuk menyiapkan pan mee, dan karenanya ada banyak variasi. Makanan yang dibuat dengan berbagai macam bentuk dan jenis mie memang sudah biasa kita jumpai, misalnya. Beberapa juru masak menambahkan bahan yang mereka miliki, termasuk perut babi, udang, kacang tanah, atau paprika hijau. Sebagian besar juru masak juga memiliki saus cabai yang unik. Kualitas sambal sering kali menjadi pembeda olahan pan mee yang tidak seragam di restoran.
Versi sup paling tradisional dari hidangan ini biasanya dibuat dengan merebus mie tepung buatan tangan dalam kaldu babi. Jamur hitam, ikan teri goreng, daun kentang, daging babi rebus, dan daun bawang ditambahkan di atasnya. Telur rebus lunak adalah tambahan yang umum, tetapi tidak ada di mana-mana. Sup selalu dibumbui dengan serpihan cabai atau saus cabai, meskipun ini biasanya disimpan di samping sehingga individu dapat mengontrol panas sup mereka.
Sup pan mee adalah sarapan khas Malaysia, khususnya di Utara. Ini menyediakan banyak energi yang dibutuhkan untuk menjalani hari dan menggunakan bahan-bahan lokal yang segar. Terutama di musim panas, pagi yang sejuk juga merupakan satu-satunya waktu ketika makan sup panas terasa nyaman. Namun demikian, restoran dan toko di sebagian besar kota Malaysia, termasuk ibu kotanya, Kuala Lumpur, akan menyajikan sup setiap saat sepanjang hari.
Inovasi yang lebih baru adalah sambal pan mee yang disajikan sebagai hidangan mi khas tanpa kuah. Bahan-bahannya sebagian besar meniru versi sup: mie biasanya diberi daging babi, ikan teri goreng, serpihan cabai, telur rebus, dan daun bawang. Sebagian besar waktu, topping diatur dalam kuadran di atas mie dengan bawang sebagai hiasan. Pengunjung memakan hidangan dengan memecahkan telur dengan sumpit mereka, lalu mencampur kuning telur yang encer dengan semua bahan lainnya untuk melapisi dan menutupi mie. Biasanya ditambahkan sambal atau saus sambal tambahan sesuai selera.
Chili pan mee memiliki pengaruh Cina yang kuat dan diyakini berasal pada waktu yang hampir bersamaan dengan gelombang imigrasi Cina utama di Malaysia pada akhir abad ke-19. Pemukim Cina membawa aspek bahasa, budaya, dan kecenderungan kuliner mereka – terutama yang melibatkan cabai merah pedas – ke Malaysia selama periode ini. Chili pan mee terkadang digolongkan sebagai aspek masakan Malaysia-Cina. Versi ini dimakan kapan saja, paling sering sebagai camilan sore atau makan siang.