Apa itu Paleoichnology?

Paleoichnology adalah cabang paleontologi yang berhubungan dengan jejak fosil, tanda-tanda yang ditinggalkan oleh hewan saat mereka melahirkan, merangkak, dan berjalan melalui lingkungan alam. Studi paleoichnology dapat mengungkapkan informasi menarik tentang bagaimana hewan ini hidup, menambah secara substansial pengetahuan tentang makhluk prasejarah. Ichnofosil, demikian sebutannya, dapat ditemukan di banyak situs di seluruh dunia, mulai dari ukuran jejak kaki raksasa hingga lubang fosil yang menunjukkan perjalanan organisme kecil melalui lumpur tebal.

Ichnology adalah bidang dalam biologi yang berfokus pada jejak perilaku. Perilaku jejak adalah hal-hal seperti jejak, lubang bor, terowongan, liang, kerontokan rambut atau bulu, dan bahkan kotoran. Peneliti yang mempelajari jejak perilaku menggunakan informasi yang mereka kumpulkan untuk mempelajari lebih lanjut tentang makhluk yang mereka pelajari, terkadang membuat kesimpulan dari jejak yang mereka temukan. Mungkin tidak mengherankan bahwa cabang biologi ini mulai digunakan oleh ahli paleontologi yang tertarik, memunculkan disiplin paleontologi yang sama sekali baru.

Studi paleoichnology bisa sangat menantang. Keadaan harus sempurna agar jejak fosil dapat diawetkan, dan fosil tersebut dapat dengan mudah rusak atau terganggu. Bahkan jika seorang paleoichnologist berhasil menemukan jejak fosil, jika tidak ada sisa-sisa fosil yang terkait dengan mereka, akan sulit untuk menentukan makhluk mana yang menciptakan jejak. Tanpa mengetahui apa yang menciptakan trek, itu hanya berguna. Jejak juga bisa sangat sulit dibedakan dalam catatan fosil, sehingga orang mungkin melewatinya secara tidak sengaja selama beberapa dekade sampai seseorang melihat lebih dekat.

Dengan melihat ichnofossil, peneliti dapat membuat kesimpulan tentang bagaimana makhluk bergerak, yang dapat membantu mereka mengetahui bagaimana hewan disatukan dan di mana kelompok otot utama mereka berada. Paleoichnology juga dapat memberikan petunjuk tentang perilaku, menunjukkan kepada peneliti apakah hewan hidup dalam kelompok, bagaimana mereka menghindari pemangsa, dan bagaimana mereka menggiring atau melacak mangsa. Seorang peneliti paleoichnology mungkin dapat memberikan beberapa wawasan tentang struktur jaringan lunak, seperti bulu atau sisik pada kaki yang meninggalkan bekas.

Banyak museum sejarah alam yang memamerkan fosil ichnofosil, karena pengunjung sering menikmati pemandangan yang luar biasa. Ada sesuatu yang agak menarik saat melihat jejak kaki yang ditinggalkan hewan yang sudah lama menghilang dari muka bumi. Beberapa peneliti juga mendapat manfaat dari membandingkan jejak dan jejak hewan bersejarah dengan jejak modern, melihat semua cara hewan tumbuh dan berubah.