Pain perdu berarti “roti yang hilang” dalam bahasa Prancis dan merupakan istilah kuliner yang digunakan untuk apa yang lebih dikenal sebagai roti panggang Prancis. Awalnya dimaksudkan untuk disajikan sebagai makanan penutup, roti panggang Prancis telah menjadi makanan pokok sarapan di seluruh dunia. Baik disajikan dengan mentega dan sirup maple, manisan buah, atau taburan sederhana gula confectioners, pain perdu biasanya dibuat dengan mencelupkan roti ke dalam campuran telur, susu, dan gula, lalu menggorengnya dengan mentega hingga berwarna keemasan.
Perdu nyeri tradisional Prancis dimaksudkan untuk menghabiskan sisa roti, yang sering basi karena terpapar udara. Irisan tebal baguette atau boule Prancis biasanya digunakan, dan terkadang perasa seperti kayu manis atau vanila ditambahkan ke dalam campuran telur. Roti yang basi membantu menjaga irisan agar tidak lembek di bagian tengah, yang bisa menjadi masalah bagi roti panggang Prancis yang dibuat dari roti komersial tipis yang sudah dipotong sebelumnya. Untuk meniru perdu nyeri klasik saat roti basi tidak tersedia, membiarkan irisan roti selama beberapa jam atau semalaman agar kelembapannya hilang akan membantu meniru kualitas roti basi.
Resep paling awal untuk roti panggang Prancis di Amerika Serikat berasal dari tahun 1871, tetapi hidangan serupa yang terdiri dari roti goreng ditemukan sejak Abad Pertengahan. Tergantung pada asal resepnya, berbagai jenis roti telah digunakan untuk membuat perdu nyeri. Dalam masakan Yahudi, challah, roti manis berbasis telur tradisional, sering digunakan, dan juru masak Italia mungkin menggunakan panettone, roti ringan seperti kue liburan yang sering dihiasi dengan potongan buah kering. Variasi juga ada dalam teknik persiapan, dengan metode seperti penggorengan dalam menggantikan penggorengan di New Orleans, Belgia, dan Kongo. Dimungkinkan juga untuk memanggang perdu nyeri di atas loyang yang diolesi mentega atau diminyaki, yang membantu mengurangi kandungan lemaknya.
Pain perdu bukan satu-satunya nama lain dari French toast. Orang Inggris menyebutnya sebagai “roti telur”, dan orang Spanyol menyebutnya sebagai “torrijas.” Di Hong Kong, roti panggang Prancis disebut “roti panggang barat”, dan sering kali diisi dengan buah atau jenis isian manis lainnya sebelum digoreng. Di Jerman, itu disebut “arme ritter” yang berarti “ksatria yang malang,” karena terbuat dari sisa makanan, dan ketika anggur menggantikan susu, ia mengambil nama “betrunkenen jungfrau,” yang berarti “perawan mabuk.”
Yang cukup menarik, sebelum Perang Dunia I, orang-orang di Amerika Serikat biasanya menyebut nyeri perdu sebagai “roti panggang Jerman.” Sentimen populer tentang Jerman pada saat itu mendorong perubahan ke nama yang lebih dikenal “roti panggang Prancis.” Demikian pula, ketika sentimen anti-Prancis untuk sementara berlangsung pada tahun 2003, pain perdu menjadi “semangat kebebasan” ketika bertugas di Gedung Putih dan di Kongres AS.