Apa Itu Pain De Mie?

Pain de mie adalah sejenis roti dengan kulit yang sangat tipis dan bagian dalam yang padat namun sangat lembut. Biasanya digunakan untuk membuat roti panggang dan sandwich panas dan dingin, dan dapat dipanggang di rumah atau dibeli dalam bentuk kemasan yang sudah dipotong sebelumnya. Memanggang pain de mie membutuhkan loyang khusus yang berbeda dari loyang roti kebanyakan karena memiliki penutup. Selain bahan-bahan khas roti seperti tepung, ragi, dan air, pain de mie biasanya mengandung susu dan mentega, sehingga kandungan lemaknya lebih tinggi daripada banyak roti lainnya.

Nama pain de mie adalah bahasa Prancis, dan secara harfiah diterjemahkan menjadi “roti remah.” Untuk memahami nama yang tampaknya tidak biasa ini, perlu diperhatikan bahwa pembuat roti menggunakan kata “remah” untuk merujuk pada bagian dalam sepotong roti. Karena kulit roti ini sangat tipis, sebagian besar roti terdiri dari remah-remah.

Karena padatnya remahnya, pain de mie bertahan dengan baik saat diiris dan dipanggang, dan juga bisa membawa topping tanpa berantakan. Oleh karena itu biasanya digunakan untuk membuat roti panggang serta sandwich panas dan dingin. Di banyak negara Eropa Barat, khususnya Prancis, roti jenis ini dapat dibeli di supermarket dalam bentuk kemasan yang sudah dipotong sebelumnya. Banyak orang juga memilih untuk memanggangnya di rumah.

Memanggang pain de mie membutuhkan loyang khusus yang disebut loyang pain de mie. Wajan ini berbeda dari loyang roti kebanyakan karena memiliki tutup yang terbuat dari bahan yang sama dengan badan panci. Tutupnya diletakkan di atas panci selama tahap akhir dari naik, dan dibiarkan di tempat untuk sebagian atau seluruh proses memanggang. Akibatnya, roti tidak mengembangkan kerak bagian atas yang keras dan tebal saat dipanggang. Selain itu, tutupnya mencegah bagian atas roti membulat, menghasilkan roti yang rata di semua sisi.

Seperti kebanyakan roti beragi, pain de mie mengandung tepung, air, dan ragi. Selain itu, bagaimanapun, roti biasanya juga mengandung susu, mentega, dan, dalam beberapa kasus, susu bubuk dan telur. Dimasukkannya bahan tambahan ini berarti roti jenis ini memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi daripada banyak jenis roti lainnya. Namun, tanpa kandungan lemak yang tinggi ini, roti tidak akan memiliki kekenyalan lembut yang dianggap banyak orang sebagai kualitasnya yang menentukan.