Otot dada adalah salah satu dari dua otot yang terletak di dada di atas tulang rusuk. Dari kedua otot dada ini, pectoralis mayor terdiri dari sebagian besar otot pectoralis sedangkan pectoralis minor adalah otot tipis berbentuk segitiga yang ditemukan di bawah pectoralis mayor. Pectorals memberikan rentang gerak pada lengan dan memfasilitasi tindakan seperti mendorong atau menarik dengan lengan dan menaikkan atau menurunkan bahu. Otot dada juga membantu pernapasan dengan menggerakkan tulang rusuk. Mereka juga dikenal sebagai pecs.
Pecs mulai di tulang dada dan menempel pada sendi di bahu dan di sepanjang tulang rusuk. Pada wanita, otot-otot ini berada di bawah payudara. Sebagai hasil dari penyelarasan ini, otot dada menyerupai bentuk kipas. Otot-otot dada mudah dikenali pada tubuh karena posisinya. Akibatnya, pectoralis sering menjadi otot yang paling menjadi fokus orang ketika memperbaiki fisik atau penampilan mereka.
Mereka yang ingin mendapatkan otot dada yang lebih besar sering kali beralih ke angkat besi. Mengangkat gabungan — angkat besi yang menggunakan seluruh otot alih-alih satu area — penting untuk meningkatkan kekuatan dan definisi. Selain itu, otot harus dirangsang untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal, artinya angkat beban dengan beban yang semakin berat akan memberikan hasil yang ideal. Rutinitas angkat besi harus bervariasi setiap minggu untuk mencegah otot beradaptasi dan menghambat hasil.
Karena otot dada sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari serta berolahraga, otot ini juga sangat rentan terhadap ketegangan dan cedera. Gerakan lengan yang tiba-tiba, angkat berat dengan teknik yang tidak tepat, postur tubuh yang buruk, dan bahkan diet yang kurang protein untuk memberi makan otot dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya cedera tersebut. Ketika otot diregangkan melebihi kapasitas elastisnya, ketegangan atau robekan dapat terjadi. Setelah robekan, otot dan area sekitarnya mungkin juga membengkak atau memar. Bernapas, mengangkat bahu, atau menggerakkan lengan dengan pectoralis yang tegang atau robek menyebabkan rasa sakit yang tajam di seluruh dada.
Saat merawat otot dada yang tegang atau robek, membiarkan otot beristirahat adalah faktor terpenting dalam pemulihan. Gerakan lengan dan bahu harus dihindari. Asupan protein harus ditingkatkan sehingga otot yang cedera diperbaiki secara memadai. Untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan, pereda nyeri standar yang dijual bebas dapat digunakan. Menerapkan es ke daerah yang terluka juga mengurangi pembengkakan dan nyeri mati rasa.
Peregangan sebelum melakukan angkat berat atau aktivitas fisik mengurangi kemungkinan cedera pada otot dada. Menerapkan panas secara langsung ke otot dada juga menghangatkan otot dan mengurangi kekakuan pada otot dada. Akhirnya, menggunakan gerakan lambat yang disengaja daripada sentakan tiba-tiba akan mengurangi kemungkinan otot diregangkan terlalu jauh.