Sebuah obor tetes adalah perangkat yang digunakan untuk menyalakan api untuk tujuan melakukan pembakaran terkontrol atau membangun sekat bakar saat memadamkan api. Perangkat ini digunakan oleh petugas pemadam kebakaran profesional dan oleh orang-orang seperti penebang kayu yang telah menerima pelatihan tentang cara menggunakan obor tetes dengan benar. Sebuah obor tetes bisa sangat berbahaya di tangan pengguna yang belum menerima pelatihan yang tepat, dan penjualan perangkat ini dibatasi di beberapa daerah karena alasan ini.
Obor tetes terdiri dari reservoir bahan bakar yang terpasang pada nosel. Bahan bakar menetes keluar dari nosel dan melewati penyala, memungkinkan tetesan bahan bakar yang menyala untuk menyentuh tanah. Tetesan ini menyalakan api di area tempat mereka disimpan. Obor tetes biasanya digunakan untuk membuat garis api, dan jauh lebih aman daripada alternatif seperti meneteskan bahan bakar ke tanah dan kemudian menyalakannya.
Seperti yang bisa dibayangkan, ada beberapa tindakan pencegahan keamanan yang terlibat dalam menggunakan obor tetes. Obor itu sendiri memiliki katup periksa untuk mengontrol aliran bahan bakar melalui penyala, serta katup dan fitur keselamatan yang mencegah api bergerak mundur ke nosel dan menyalakan tangki. Bahan bakar yang sangat stabil seperti minyak tanah sering digunakan untuk mengurangi risiko pengapian yang tidak diinginkan, dan obor tetes diisolasi untuk mencegah isinya menjadi terlalu panas.
Saat menggunakan obor tetes, Anda harus mengenakan perlengkapan pelindung lengkap, termasuk pakaian tahan api, pelindung wajah, sarung tangan pengaman yang berat, dan sepatu bot yang kokoh. Penggunaan obor juga dikoordinasikan untuk memastikan bahwa lokasi semua orang di tempat kejadian diketahui, dan untuk memastikan bahwa setiap orang mengoordinasikan kegiatan mereka. Situasi seperti menjebak seseorang di dalam api sangat tidak diinginkan, dan dihindari dengan protokol keselamatan yang rumit.
Pelatihan penggunaan obor tetes biasanya diberikan di sekolah tempat orang belajar melawan kebakaran hutan. Anggota organisasi pemadam kebakaran perkotaan mungkin juga mengenal perangkat ini, seperti halnya petugas pemadam kebakaran pedesaan. Sekolah kehutanan juga mengajari siswa tentang cara menggunakan obor tetes sebagai bagian dari pengelolaan kehutanan, karena obor ini dapat digunakan untuk menyalakan tumpukan semak dan untuk pengendalian luka bakar yang dilakukan karena berbagai alasan. Perangkat semacam itu biasanya digunakan dalam kelompok, dengan anggota kelompok memperhatikan keselamatan orang lain dan melakukan intervensi jika masalah berkembang.