Obor oxyfuel menggunakan campuran oksigen dan bahan bakar gas untuk mengelas dan memotong logam. Obor oxyacetylene adalah salah satu jenis obor oxyfuel yang paling umum. Ini menggunakan bahan bakar yang disebut asetilena, yang merupakan bahan bakar pilihan untuk sebagian besar pekerjaan pemotongan dan pengelasan standar. Ketika dicampur dengan oksigen, asetilen membuat nyala api yang konstan dan sangat panas yang dapat digunakan untuk memotong atau melelehkan logam dengan tepat.
Proses las oxyfuel diciptakan pada tahun 1903 oleh sepasang insinyur Prancis, Edmond Fouche dan Charles Picard. Mereka menciptakan obor yang terdiri dari nozzle, ruang pencampuran, dan dua tabung. Satu tabung membawa bahan bakar, seperti asetilen, sementara yang lain membawa oksigen murni. Oksigen dan bahan bakar dicampur di dalam ruang dan dilepaskan dari nosel pada suhu yang jauh lebih panas daripada yang bisa dicapai sebelumnya.
Panas ekstra berasal dari oksigen murni yang dicampur dengan bahan bakar. Udara di Bumi sebenarnya memiliki konsentrasi hanya sekitar 21 persen oksigen, dengan 78 persen nitrogen dan sejumlah kecil elemen lain membentuk persen ekstra atau lebih. Nyala asetilena terbakar pada suhu sekitar 4m500 derajat Fahrenheit (2,500 Celcius) jika dicampur dengan udara biasa. Jika asetilena dicampur dengan oksigen murni seperti dalam obor oksiasetilen, nyala api yang dihasilkan akan mencapai 6,300 derajat Fahrenheit (3,480 Celcius).
Panas ekstra ini memungkinkan operator obor oxyacetylene untuk membuat pemotongan yang bersih dan terkendali dengan memanaskan hanya potongan tipis logam yang perlu dipotong. Obor oxyacetylene juga dapat digunakan untuk pengelasan. Saat mengelas dengan obor oxyacetylene, nyala api digunakan untuk menghasilkan logam cair di sepanjang tepi dua benda kerja. Potongan-potongan tersebut kemudian disambung menggunakan logam pengisi. Saat logam mendingin, mereka menciptakan jahitan yang kuat.
Asetilen adalah pembakaran terpanas dari gas bahan bakar umum, itulah sebabnya asetilena berguna untuk pengelasan. Ini juga sangat tidak stabil. Tekanan gas harus dikontrol oleh regulator setiap saat karena asetilena akan meledak jika mencapai tekanan lebih tinggi dari 15 pon per inci persegi. Untuk menghindari hal ini, tangki asetilen dikemas dengan bahan berpori dan aseton.
Sebuah obor oxyacetylene harus dioperasikan hanya oleh seorang profesional terlatih yang mengenakan perlengkapan keselamatan yang tepat. Karena suhu tinggi dan logam cair, obor oxyacetylene bisa berbahaya jika tidak digunakan dengan benar. Operator umumnya memakai kacamata atau pelindung wajah untuk melindungi wajah mereka dan sarung tangan berat untuk melindungi tangan mereka.