Apa itu Obligasi Kena Pajak?

Obligasi kena pajak adalah obligasi di mana pajak terutang atas uang yang diperoleh dari investasi. Ini sering disebut hasil. Obligasi ini berbeda dengan obligasi bebas pajak, di mana tidak ada pajak yang terutang atas pendapatan apa pun. Ada kelebihan dan kekurangan obligasi kena pajak, dan setiap investor harus mempertimbangkan dengan hati-hati situasi mereka sebelum memilih satu dari yang lain. Pajak yang dikenakan pada obligasi kena pajak kemungkinan besar akan berbentuk pajak penghasilan.

Saat membeli obligasi kena pajak, investor memberikan pinjaman kepada perusahaan atau entitas pemerintah. Mereka yang memegang obligasi tersebut tidak memiliki kepemilikan saham di perusahaan, tetapi akan menerima pembayaran rutin atas hutang sampai lunas. Investor sering menganggap obligasi ini sebagai opsi yang baik karena mereka tahu bahwa bahkan dalam kasus kinerja perusahaan yang buruk, obligasi tersebut akan memberikan pengembalian investasi. Jika sebuah perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan diharuskan untuk melikuidasi, pemegang obligasi akan menjadi yang pertama mendapatkan uang dari likuidasi.

Sebagian besar obligasi di pasar dikenakan pajak, termasuk semua obligasi korporasi. Beberapa obligasi pemerintah daerah, obligasi negara bagian, dan obligasi pemerintah lainnya juga dapat dikenakan pajak, meskipun secara tradisional dianggap bebas pajak. Standar apakah obligasi tersebut bebas pajak atau tidak seringkali bergantung pada apakah proyek yang didanai adalah untuk tujuan umum yang esensial. Obligasi kena pajak yang diterbitkan oleh pemerintah dapat mendanai proyek rekreasi atau kualitas hidup. Ini dianggap diinginkan oleh pemerintah tetapi tidak penting untuk kesejahteraan masyarakat.

Menentukan apakah investor lebih baik membeli obligasi kena pajak atau obligasi bebas pajak tergantung pada sejumlah faktor kompleks dan mungkin memerlukan bantuan seorang profesional. Obligasi kena pajak memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi daripada obligasi bebas pajak, tetapi itu diimbangi, setidaknya sebagian, oleh fakta bahwa pajak akan terutang pada pengembaliannya. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan seberapa besar perbedaan suku bunga, golongan pajak apa yang dikenakan investor, dan bagaimana kebijakan dan tarif pajak diharapkan berubah di masa depan.

Laporan laba rugi atas obligasi kena pajak akan dikirimkan kepada investor setiap tahun. Informasi ini harus diberikan kepada ahli pajak investor untuk dimasukkan dalam pengembalian pajak investor. Kegagalan untuk melaporkan informasi ini dapat mengakibatkan hukuman yang signifikan bagi investor, yang dapat dikenakan pembayaran kembali pajak dan bahkan hukuman pidana.