Nuklida adalah atom dengan jumlah proton dan neutron tertentu. Biasanya isotop suatu unsur, mereka bisa stabil atau tidak stabil. Nuklida yang tidak stabil bersifat radioaktif. Ada sekitar 1,700 nuklida yang diketahui, 1,400 di antaranya adalah radioaktif.
Istilah “nuklida” dan “isotop” kadang-kadang digunakan secara bergantian, tetapi mereka tidak sinonim. Isotop adalah himpunan dari unsur yang sama yang memiliki jumlah neutron yang berbeda. Isotop adalah nuklida, tetapi nuklida belum tentu isotop.
Unsur ditentukan oleh jumlah proton yang dimilikinya. Tabel Periodik Unsur disusun berdasarkan jumlah proton pada setiap unsur. Setiap elemen pada Tabel Periode adalah nuklida, seperti juga semua isotop dari setiap elemen.
Gagasan ilmiah untuk nuklida biasanya ditulis AZX. X berarti lambang unsur, Z melambangkan jumlah proton, atau nomor atom, dan A melambangkan nomor massa, atau jumlah proton ditambah neutron dalam unsur. Misalnya, gagasan lithium ditulis 73Li. Ini memberitahu kita bahwa litium mengandung tiga proton dan empat neutron, karena 7 dikurangi 3 adalah 4. Litium juga memiliki beberapa isotop, seperti 63L, yang ditulis sebagai litium-6. Lithium-6 hanya mengandung tiga neutron.
Proton secara alami saling tolak karena mereka semua membawa muatan positif, jadi pengaruh stabilisasi neutron adalah yang membuat suatu unsur tetap utuh. Jika nuklida ringan, biasanya stabil ketika jumlah proton dan neutron sama atau hampir sama. Semakin berat suatu unsur, semakin besar rasio neutron terhadap proton yang dibutuhkan untuk membuatnya stabil.
Nuklida yang tidak stabil bersifat radioaktif dan terjadi secara alami atau buatan. Ada tiga jenis radiasi yang dipancarkan oleh nuklida yang tidak stabil: partikel alfa atau beta atau sinar gamma. Partikel alfa dan beta cukup berbahaya karena dapat dengan mudah dicegah masuk ke dalam tubuh. Sinar gamma, bagaimanapun, sangat berbahaya dan mengapa unsur-unsur radioaktif dianggap sangat berbahaya. Penguraian nuklida yang tidak stabil disebut peluruhan radioaktif.
Nuklida yang tidak stabil akhirnya meluruh menjadi nuklida yang stabil. Setiap nuklida radioaktif memiliki laju peluruhan yang tetap, yang dikenal sebagai waktu paruhnya. Mengetahui waktu paruh elemen tertentu dan mengukur rasio nuklida stabil versus nuklida tidak stabil yang ada dalam objek tertentu memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan penanggalan fosil dan artefak.
Pembangkit listrik tenaga nuklir juga menggunakan nuklida untuk menghasilkan energi melalui proses yang disebut fisi. Terjadi dalam reaktor nuklir, fisi memecah nuklida yang lebih berat menjadi yang lebih ringan. Reaksi ini melepaskan energi yang dimanfaatkan oleh tanaman. Tenaga nuklir sering dianggap berbahaya karena nuklida yang digunakan dalam proses fisi, Uranium-235, adalah isotop radioaktif.