Apa itu Nubia?

Nubia adalah wilayah Afrika yang terletak di negara-negara Mesir dan Sudan saat ini. Meskipun Nubia bukan lagi wilayah independen, banyak orang yang tinggal di sana masih menganggap diri mereka sebagai orang Nubia, dan beberapa dapat melacak warisan mereka selama berabad-abad dalam sejarah Afrika. Pengunjung ke wilayah ini hari ini dapat melihat sejumlah situs arkeologi kuno dan mengunjungi museum dengan artefak budaya Nubia.

Orang-orang telah tinggal di Nubia selama ribuan tahun, dan wilayah tersebut mungkin menjadi tuan rumah beberapa sejarah budaya tertua di Afrika. Nubia membentang dari Aswan di Mesir Selatan hingga Khartoum di Sudan Utara, membentang di sepanjang Lembah Sungai Nil. Orang-orang yang menganggap diri mereka sebagai orang Nubia berbicara bahasa dalam rumpun bahasa Nubia, dan upaya telah dilakukan untuk melestarikan bahasa-bahasa ini, bersama dengan budaya Nubian pada umumnya.

Sejarah wilayah ini sangat kompleks dan panjang. Pada satu titik, Nubia sangat didominasi oleh masyarakat Mesir, meskipun keadaan berbalik selama abad ke-8 SM, ketika Nubia berhasil menaklukkan Mesir dan memerintah selama sekitar 100 tahun sebelum diusir. Pada awal abad ketiga M, Nubia diperkenalkan ke agama Kristen, dan kerajaan Kristen yang kuat berkembang di wilayah tersebut sebelum ditaklukkan oleh Muslim.

Saat ini, Nubia kaya akan budaya, dengan warisan sejarah ribuan tahun, dan banyak orang Nubia yang bangga dengan warisan mereka. Meskipun Nubia telah dipecah menjadi kerajaan dan wilayah dengan berbagai ukuran selama sejarahnya, orang-orang Nubia masih berhasil mempertahankan identitas kolektif, mengamati praktik budaya mereka sendiri, berbicara dalam bahasa mereka sendiri, dan melestarikan sejarah mereka.

Pembangunan Bendungan Aswan merupakan pukulan besar bagi orang-orang di daerah itu, dengan banyak orang Nubia Mesir yang dipindahkan ke Sudan untuk memberi jalan bagi Danau Nasser, badan air besar yang terbentuk di belakang bendungan. Banjir Nubia mengakibatkan kehancuran beberapa artefak budaya kuno yang tidak dapat dipindahkan, dan perpindahan orang Nubia mewakili perubahan substansial dalam cara hidup mereka. Di Mesir sendiri, orang Nubia sering diperlakukan sebagai warga negara kelas dua, dan mereka berjuang untuk hak dan akses ke layanan, sementara perlakuan mereka di Sudan cenderung lebih menguntungkan.