Lembaga perbankan Amerika Serikat menggunakan nomor sembilan digit yang disebut sebagai nomor transit perutean. Angka-angka ini digunakan untuk mengidentifikasi lembaga perbankan pada cek kertas dan dalam pemrosesan transaksi elektronik. Misalnya, mereka sering digunakan untuk inisiasi dan pemrosesan pembayaran tagihan online dan transfer uang otomatis. Mereka digunakan untuk setoran langsung dan penarikan otomatis juga.
Untuk menemukan nomor transit peruteannya, seseorang dapat melihat kertas ceknya. Biasanya tercantum di bagian bawah cek, di sebelah kiri nomor rekening giro. Seseorang juga dapat menghubungi banknya dan meminta nomor transit peruteannya jika dia tidak memiliki cek kertas tetapi membutuhkan nomor untuk transaksi.
Asosiasi Bankir Amerika memprakarsai penggunaan nomor transit perutean pada awal 1900-an. Organisasi ini masih bertanggung jawab untuk mengeluarkan angka-angka ini hari ini. Diperkirakan ada lebih dari 25,000 nomor transit perutean yang digunakan di Amerika Serikat. Menariknya, bank besar mungkin memiliki lebih dari satu nomor transit routing. Misalnya, lembaga perbankan mungkin memiliki nomor transit perutean yang berbeda untuk rekening bank dan cabang di berbagai wilayah negara.
Dari sudut pandang konsumen, nomor transit perutean hampir sama pentingnya dengan nomor rekening gironya. Tanpanya, cek dan transaksi elektronik tidak akan diproses. Ketika seseorang ingin membayar dengan cek online atau melalui telepon, ia harus memberikan nomor transit perutean ini. Dia juga akan membutuhkannya saat dia ingin menyiapkan setoran langsung ke akunnya atau mengizinkan pedagang untuk menarik pembayaran otomatis dari akunnya. Pemegang rekening harus memberikan nomor ini ketika dia ingin memesan cek baru untuk rekeningnya juga.
Bank menggunakan nomor routing transit dalam menyelesaikan transaksi nasabahnya. Ketika cek digunakan untuk pembayaran, misalnya, penerima pembayaran menyetorkan cek ke rekening banknya. Bank penerima kemudian menyerahkan cek dan permintaan pembayaran ke bank perantara. Bank perantara menggunakan nomor transit perutean pada cek untuk mengidentifikasi lembaga perbankan yang membayar.
Setelah mengidentifikasi lembaga perbankan yang sesuai, bank perantara menyerahkan cek kepada bank pembayar dan meminta pembayaran. Ketika bank pembayar setuju untuk melunasi cek, bank perantara mendebit bank pembayar dan mengkredit bank penerima. Akhirnya, rekening bank pembayar didebit sejumlah cek.