Apa itu Nilai Estetika?

Nilai estetis adalah penilaian nilai berdasarkan penampilan suatu objek dan respon emosional yang ditimbulkannya. Meskipun sulit untuk menilai nilai estetika secara objektif, sering kali menjadi faktor penentu penting dalam nilai keseluruhan; hal-hal yang orang anggap menarik cenderung lebih diminati, dan akan lebih mahal daripada objek yang sebanding tanpa komponen estetika. Misalnya, dua rumah dengan fasilitas, lokasi, dan ukuran yang sama dapat dijual dengan harga yang sangat berbeda jika salah satunya adalah Pengrajin yang dirancang khusus sementara yang lain adalah rumah produksi generik.

Menilai nilai seni adalah proses yang kompleks. Secara budaya, perdebatan yang sedang berlangsung seputar estetika di banyak wilayah di dunia, dan persepsi kecantikan cenderung dipengaruhi oleh budaya tempat seseorang tumbuh. Orang-orang di Barat, misalnya, mungkin menghargai desain Klasik yang terinspirasi oleh Yunani Kuno dan Roma, sementara orang-orang di Timur mungkin tidak menganggap gaya ini menyenangkan secara estetika. Karya seni dinilai berdasarkan nilai estetika dan dapat memiliki perbedaan harga yang sangat mencolok berdasarkan penampilan dan penciptanya, meskipun bahannya sama.

Seni bukan satu-satunya bidang yang memperhatikan nilai estetika. Kerajinan seperti desain furnitur dan pakaian juga harus mempertimbangkan estetika, seperti halnya real estat, di mana penampilan rumah dapat berdampak besar pada harga jual. Insinyur juga mempertimbangkan estetika saat merancang produk, karena desain yang menarik dapat membuat produk lebih berharga di mata konsumen; keyboard, misalnya, hadir dalam berbagai desain, dan keyboard dengan tampilan yang tidak biasa atau khas cenderung memiliki titik harga yang lebih tinggi.

Ini juga bisa menjadi perhatian dengan alam. Di banyak budaya, gagasan bahwa alam memiliki nilai estetika yang melekat diterima secara luas secara sosial, meskipun beberapa pemandangan alam mungkin dianggap lebih menarik daripada yang lain. Keyakinan pada nilai estetika alam adalah kekuatan pendorong di balik perkembangan sosial seperti taman nasional di Amerika Serikat; pemerintah secara khusus menyisihkan ruang alam untuk keindahan alamnya, daripada membiarkan penduduk negara menggunakannya untuk pembangunan.

Estetika adalah bidang studi yang sangat subyektif, meskipun banyak perguruan tinggi dan universitas memasukkan kursus yang dirancang untuk membantu siswa menilai estetika dan membuat penilaian yang akurat. Psikolog dan ilmuwan sosial juga tertarik pada bidang ini, karena mereka ingin mengetahui bagaimana budaya mengembangkan gagasan tentang keindahan, dan bagaimana gagasan itu dimainkan dalam fenomena budaya.