Apa itu Neurotransmitter GABA?

Gamma-aminobutyric acid (GABA) adalah neurotransmitter, bahan kimia yang mengirimkan sinyal antar sel di otak. Neurotransmitter GABA terutama bertanggung jawab untuk sinyal penghambatan antara neuron. Ini juga mengontrol tonus otot, menghambat kontraksi otot. Pada awal perkembangan, GABA memainkan peran yang berbeda, bertindak sebagai neurotransmitter rangsang.

Sel neuron terlihat seperti pohon, dengan cabang yang disebut dendrit keluar dari satu ujung dan akson panjang di sisi lain. Sinyal perjalanan dari dendrit ke badan sel, di mana mereka ditambahkan bersama-sama. Sinyal listrik yang disebut potensial aksi berjalan menuruni akson jika sinyal di badan sel cukup kuat.

Neuron berkomunikasi satu sama lain dengan mengirimkan sinyal kimia yang disebut neurotransmiter melintasi celah antar sel. Celah antara akson neuron yang satu dengan dendrit neuron yang lain disebut sinapsis. Neurotransmitter seperti GABA mengikat reseptor pada neuron penerima dan kemudian diserap kembali, dalam proses yang disebut reuptake, oleh neuron pengirim.

Ketika neurotransmiter GABA berikatan dengan reseptor di sistem saraf pusat, ia memiliki efek penghambatan pada neuron. Reseptor yang menerima GABA akan mengirimkan sinyal yang membuka saluran ion gated di dalam sel. Saluran ion ini memungkinkan ion kalium bermuatan positif meninggalkan sel atau ion klorida bermuatan negatif memasuki sel. Either way, sel menjadi hiperpolarisasi, artinya lebih bermuatan negatif daripada area di sekitarnya. Hiperpolarisasi membuat sel lebih kecil kemungkinannya untuk menciptakan potensial aksi yang akan mengirim sinyal ke sel lain.

Pada manusia, neurotransmitter GABA ditemukan tidak hanya di sistem saraf pusat tetapi juga di sistem saraf tepi. Dalam sistem saraf perifer, GABA mengontrol tonus otot. Sinyal GABA juga menghambat fungsi ini.

Namun, neurotransmiter GABA tidak selalu bertindak sebagai penghambat. Pada awal perkembangan manusia, GABA sebenarnya adalah neurotransmitter rangsang utama, mengirimkan sinyal di dalam sel dan ke sel lain. GABA mengatur pertumbuhan beberapa jenis sel punca.

Diplegia spastik, sejenis palsi serebral, disebabkan oleh masalah dengan sinyal neurotransmiter GABA di sumsum tulang belakang dan tubuh bagian bawah. Diplegia spastik ditandai dengan kelenturan dan ketegangan otot yang konstan di tubuh bagian bawah. Gejala-gejala ini disebabkan ketika reseptor saraf yang mengontrol bagian tubuh ini tidak dapat menyerap GABA. Tanpa sinyal GABA, otot terus berkontraksi, karena tidak ada sinyal penghambat yang menyuruh mereka untuk tidak melakukannya.