Neuropsikiatri adalah bidang kedokteran yang menangani gangguan jiwa yang disebabkan oleh penyakit pada sistem saraf. Bidang ini merupakan kombinasi dari neurologi dan psikiatri, dua disiplin ilmu yang dihubungkan oleh pelatihan umum yang diberikan kepada dokter di kedua bidang tersebut. Neuropsikiatri mengasumsikan bahwa otak dan pikiran adalah satu, dan bahwa pengobatan gangguan mental yang berhasil bergantung pada pengobatan penyebab biologisnya. Meskipun peningkatan dukungan di bidang medis untuk neuropsikiatri, banyak dokter dan peneliti medis masih percaya bahwa neurologi dan psikologi harus tetap terpisah.
Konsep modern neuropsikiatri dikembangkan pada awal 2000-an melalui serangkaian artikel yang muncul di majalah neurologi dan psikiatri terkemuka. Para penulis artikel ini menyerukan untuk menggabungkan psikiatri dan neurologi ke dalam satu bidang. Meskipun pendapat khusus bervariasi di antara penulis, tema umum adalah bahwa karena kemajuan teknologi medis selama abad terakhir, penelitian medis telah membuktikan hubungan yang kuat antara otak dan pikiran. Argumen lain yang muncul di beberapa artikel adalah bahwa kedua disiplin ilmu tersebut sudah terkait karena pelatihan umum yang diberikan oleh kedua spesialisasi kepada dokter.
Pendukung neuropsikiatri mengklaim bahwa satu disiplin akan memberikan banyak manfaat bagi pasien yang menderita gangguan mental. Misalnya, kemajuan dalam perawatan medis akan muncul lebih cepat jika penelitian hanya berfokus pada penyebab neurologis dari penyakit mental. Juga, pasien yang menderita penyakit mental akan memiliki lebih sedikit kebingungan tentang penyebab penyakit mereka. Manfaat sampingan, klaim para pendukung, adalah bahwa stigma masyarakat terhadap mereka yang memiliki penyakit mental akan berkurang jika penyakit mental diklasifikasikan sebagai gangguan fisik.
Meskipun neuropsikiatri berfokus pada pengobatan penyebab biologis gangguan mental, manfaat lain yang diharapkan dari menggabungkan neurologi dan psikiatri adalah bahwa proses mendiagnosis gangguan mental menjadi lebih sederhana. Teorinya adalah bahwa seorang dokter yang terlatih di kedua bidang dapat mengidentifikasi faktor-faktor biologis dan sosial yang mempengaruhi perkembangan penyakit mental. Misalnya, gangguan makan, meskipun berdasarkan genetika, dapat muncul karena ekspektasi masyarakat akan kecantikan yang ditampilkan di televisi dan majalah. Seorang dokter yang dapat menemukan salah satu dari tanda-tanda ini dapat membuat diagnosis yang lebih cepat; pasien memulai pengobatan sesegera mungkin.
Meskipun neuropsikiatri tampaknya menjanjikan, sebagian besar komunitas medis masih mendukung bidang neurologi dan psikiatri yang terpisah. Alasan utama penentangan mereka adalah bahwa meskipun ilmu kedokteran mulai menutup kesenjangan antara kedua bidang tersebut, ilmu pengetahuan belum memetakan penyakit mental apa pun secara genetik. Neuropsikiatri tidak dapat menjadi layak, para dokter ini berpendapat, sampai dasar genetik penyakit mental dipahami dengan lebih baik.