Neuropati kranial adalah suatu kondisi di mana beberapa saraf di tengkorak, atau tengkorak, menjadi rusak. Saraf mengontrol fungsi seperti penglihatan, pendengaran, gerakan wajah dan tindakan beberapa organ di kepala, dada, dan perut. Ini biasanya merupakan masalah sekunder yang disebabkan oleh kondisi medis lain. Kerusakan saraf ini dapat terjadi karena banyak penyebab, salah satunya adalah diabetes. Dalam banyak kasus, gejala neuropati hilang dalam beberapa bulan.
Ada 12 pasang saraf yang terletak di tengkorak; neuropati kranial adalah ketika satu atau lebih dari pasangan ini menjadi terluka. Kerusakan pada saraf tunggal kadang-kadang disebut mononeuropati kranial. Kerusakan pada saraf ini dapat menyebabkan fungsi abnormal dari salah satu dari banyak area yang berbeda yang mereka kelola. Saraf kranial mengontrol penglihatan, pendengaran, rasa, bau, dan gerakan wajah. Beberapa saraf juga mengatur kelenjar tertentu, mengontrol menelan, dan fungsi otomatis organ dada dan perut seperti jantung dan perut.
Neuropati kranial dapat memicu berbagai gejala tergantung pada saraf mana yang rusak. Kadang-kadang terjadi komplikasi yang disebut neuralgia trigeminal, yang mengakibatkan nyeri wajah yang parah. Salah satu neuropati kranial yang paling umum adalah kerusakan pada saraf ketujuh, yaitu saraf wajah. Hal ini dapat menyebabkan nyeri wajah terfokus di dekat salah satu mata dan kelumpuhan otot mata. Komplikasi lain juga dapat terjadi termasuk tics wajah, kedutan, kejang, atau Bell’s palsy, yang merupakan kelumpuhan sebagian atau seluruh wajah.
Neuropati kranial umum lainnya adalah ketika kerusakan terjadi pada saraf okulomotor atau ketiga; gejalanya bisa termasuk kelopak mata terkulai, nyeri di belakang mata, dan penglihatan ganda. Kerusakan pada saraf vagus atau kesepuluh dapat menyebabkan kesulitan menelan, gangguan bicara, dan perubahan fungsi organ. Hal ini dapat mengakibatkan gejala termasuk penurunan denyut jantung, tekanan darah rendah, dan kesulitan perut. Neuropati kranial yang melibatkan saraf hipoglosus atau saraf kedua belas dapat mencakup gejala seperti kelemahan lidah yang menyebabkan kesulitan makan atau berbicara.
Neuropati kranial terjadi sebagai masalah sekunder yang timbul dari berbagai kondisi medis lainnya. Diabetes sering menyebabkannya sebagai bagian dari neuropati diabetik yang mempengaruhi saraf di seluruh tubuh. Ini juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis termasuk HIV/AIDS, kanker, penyakit Lyme, cedera kepala, dan infeksi. Dalam banyak kasus, gejala dapat membaik dengan sendirinya dan menghilang dalam waktu dua hingga tiga bulan. Namun, dalam beberapa kasus, kerusakan bersifat permanen.