Apa itu Neurofeedback EEG?

Neurofeedback EEG adalah pengukuran aktivitas otak yang digunakan sebagai alat diagnostik, biasanya dengan tujuan untuk mengontrol fungsi otak. Prosesnya melibatkan pemanfaatan data yang diperoleh dari hasil real-time yang diberikan oleh mesin elektroensefalografi. Hasil neurofeedback EEG – sering disebut sebagai biofeedback – menunjukkan bagaimana otak merespons rangsangan pada saat tertentu, yang, pada gilirannya, menggambarkan bagaimana pola dan kebiasaan dikembangkan. Terapi neurofeedback digunakan untuk membantu mengobati kecemasan, gangguan defisit perhatian, masalah perilaku, depresi, sakit kepala, dan masalah tidur. Ini juga telah digunakan untuk mengukur aktivitas epilepsi di otak dan mengatasi penyebab kejang.

Neurobiofeedback bekerja dengan memberikan pasien umpan balik yang bermanfaat ketika aktivitas otak yang diinginkan terdeteksi. Umpan balik netral atau berbeda diberikan ketika pola otak yang tidak sehat diambil. Proses sederhana dari penguatan positif dan bawah sadar ini adalah prinsip dasar dari umpan balik saraf EEG.

Sesi terapi biofeedback tipikal dibuka dengan kuesioner panjang di mana pasien memberikan informasi tentang masalah yang harus ditangani, serta riwayat medis yang relevan. Dalam beberapa kasus, terapis dapat merujuk pasien ke profesional medis yang berspesialisasi dalam masalah yang dimiliki pasien. Jika terapis merasa EEG akan menjadi cara yang bermanfaat untuk menangani masalah pasien, tes lengkap pengukuran aktivitas otak dilakukan.

Data dasar untuk neurofeedback EEG dikumpulkan dengan menempatkan elektroda di sekitar 20 area kulit kepala yang berbeda. Elektroda ini membuat sketsa “peta otak” dari setiap area, merekam aktivitas setiap lokasi. Peta tersebut kemudian dimasukkan ke dalam database di mana terapis dapat mengetahui apakah tingkat aktivitas normal untuk jenis kelamin dan usia pasien. Proses ini menerangi area aktivitas yang tidak biasa dan membantu terapis menentukan dengan lebih baik pusat aktivitas yang akan dipantau.

Satu set elektroda kemudian ditempelkan ke kulit kepala, dan pembacaan neurofeedback EEG dimulai. Prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit dan memakan waktu sekitar 10-30 menit. Setelah EEG merekam aktivitas otak, terapis menyajikan temuannya kepada pasien sehingga dia dapat melihat bagaimana otak bereaksi dari waktu ke waktu.

Tergantung pada masalah yang akan ditangani, terapi neurofeedback EEG dapat memakan waktu hingga 40 sesi. Selama sesi ini, pasien biasanya terlibat dalam interaksi gaya video game yang dipersonalisasi yang secara tidak sadar mengendalikan dan mengatur bagaimana fungsi otak. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari EEG awal, terapis dapat menentukan area otak mana yang menjadi pusat masalah yang dialami pasien dan merancang interaksi tindak lanjut berdasarkan hasil ini.