Apa itu Neo-Romantisisme?

Neo-romantisme adalah gerakan luas yang melintasi batas-batas artistik yang lebih mementingkan representasi perasaan internal. Ini dimulai sebagai reaksi terhadap naturalisme pada abad ke-19 dan kembali ke era Romantis, tetapi sejak itu menjadi reaksi terhadap modernisme dan post-modernisme. Neo-romantisme dimulai di Inggris sekitar tahun 1880, tetapi kemudian menyebar ke bagian lain dunia termasuk Eropa Timur, Amerika dan bahkan India. Ini mencakup lukisan, sastra dan musik.

Karakteristik neo-romantisisme meliputi ekspresi emosi yang kuat seperti teror, kagum, horor dan cinta. Gerakan ini berusaha untuk menghidupkan kembali romantisme dan abad pertengahan dengan mempromosikan kekuatan imajinasi, yang eksotik dan yang asing. Karakteristik lainnya termasuk promosi pengalaman supernatural, penggunaan dan minat pada pola dasar Jung dan sulap semi-mistis tentang rumah dan bangsa.

Emosi manusia sama pentingnya dengan supranatural. Neo-romantisme berusaha untuk mempromosikan ide-ide seperti cinta yang sempurna, keindahan masa muda, pahlawan dan kematian romantis. Ini termasuk tradisi romantis Lord Byron.

Dari segi gaya, lukisan cenderung mengarah pada sejarah dan alam. Ada gerakan sadar dan intelektual menjauh dari mesin jelek dari revolusi industri dan menuju keindahan yang disederhanakan dari masa lalu. Sebagian besar dari ini adalah nostalgia yang bercampur dengan fantasi, ide-ide masa lalu yang dicukur dari realitas suram mereka.

Neo-romantisme berlanjut hingga abad ke-20 dan ke-21 dalam seni lukis. Mereka mungkin mencapai puncak mereka setelah Perang Dunia 1 dan lagi setelah Perang Dunia 2, ketika gaya itu digunakan untuk mewakili pengalaman perang yang suram. Lukisan-lukisan semacam itu termasuk “Communication of Hate” karya Keith Vaughn dan “Dreamer in Landscape” karya John Caxton. Pelukis neo-romantis terkenal lainnya termasuk Paul Nash, Graham Sutherland dan Eugene Berman.

Penulis dan penyair dari Lewis Carroll hingga Alan Ginsberg disebut neo-romantis. Penulis lain termasuk JRR Tolkien dan Dylan Thomas. Tolkien, misalnya, dipengaruhi oleh lanskap desa Sarehole dibandingkan dengan kehancuran akibat revolusi industri di dekat Birmingham. Penjajaran ini sangat mempengaruhi tulisannya dan “Lord of the Rings” mengandung sejumlah karakteristik neo-romantis termasuk membandingkan cinta alam yang terlihat di Hobbit dan Rohan dengan industrialisasi yang dipaksakan oleh Saruman.

Istilah neo-romantis juga telah digunakan dalam musik. Ini dimulai lebih awal daripada dalam sastra dan secara umum diterima sebagai mencakup gaya musik dari tahun 1950 dan seterusnya. Richard Wagner pertama kali menggunakan istilah tersebut untuk mencela versi buruk dari musik romantis yang dibuat di Prancis, namun ironisnya, istilah tersebut kemudian digunakan untuk mengkategorikan kreasi musiknya sendiri.