Apa itu Negosiasi Krisis?

Negosiasi krisis adalah spesialisasi penegakan hukum yang berfokus pada meredakan situasi berbahaya dan mengancam kehidupan dengan aman. Tujuan dari sebagian besar tim negosiasi krisis adalah untuk berhasil mengatasi situasi tanpa melukai siapa pun yang terlibat. Lembaga penegak hukum nasional yang besar sering kali memiliki spesialis negosiasi krisis, seperti halnya lembaga kepolisian daerah, dan kepolisian kota. Ketika situasi krisis muncul di daerah pedesaan yang tidak memiliki tim sendiri, tim dapat melakukan perjalanan dari daerah lain untuk memberikan bantuan.

Anggota tim negosiasi krisis sering memulai pelatihan sebagai petugas penegak hukum. Setelah beberapa tahun bekerja, mereka dapat melamar pelatihan negosiasi krisis, dan akan dikirim ke akademi khusus untuk belajar bagaimana bernegosiasi dalam situasi krisis. Pelatihan mencakup diskusi tentang berbagai topik, mulai dari psikologi situasi seperti itu hingga protokol yang digunakan oleh tim yang memasuki situasi krisis jika negosiator merasa bahwa situasinya tidak dapat diredakan dengan aman.

Orang yang bekerja di bidang ini sering bekerja dalam tim, menjalin hubungan dekat dengan anggota tim. Mereka mungkin segera merespons ketika situasi dilaporkan, atau mereka mungkin dipanggil ke situasi ketika petugas penegak hukum menyadari bahwa negosiasi krisis diperlukan. Begitu mereka tiba, negosiator krisis biasanya mengambil alih situasi, bekerja di daerah terpencil untuk mengurangi stres dan memastikan bahwa mereka memutuskan tindakan mana yang harus diambil dan kapan sehingga mereka dapat mengendalikan situasi.

Situasi penyanderaan mungkin merupakan jenis situasi paling terkenal yang ditangani oleh tim negosiasi krisis. Namun, tim tersebut juga menangani orang yang mengancam bunuh diri dan individu yang telah membarikade diri, dengan atau tanpa orang lain. Negosiator krisis bekerja dengan semua orang mulai dari teroris yang menyandera penumpang pesawat hingga remaja yang ingin bunuh diri.

Bekerja melalui situasi darurat membutuhkan pendekatan yang unik untuk setiap situasi, dan kemampuan untuk mengevaluasi situasi dengan cepat. Negosiator krisis tahu bagaimana merespons dengan cepat ancaman dan perubahan yang muncul di tempat kejadian, dan mereka memiliki berbagai taktik yang dapat mereka gunakan untuk bernegosiasi dengan orang-orang. Setiap akademi melatih negosiator krisisnya sedikit berbeda, tergantung pada kebijakan lembaga yang menjalankan akademi.

Negosiator krisis harus mampu bernegosiasi dengan itikad baik. Mereka tidak membuat janji yang tidak dapat mereka penuhi, dan mereka berhati-hati untuk tetap memperhatikan kebutuhan orang-orang yang bekerja dengan mereka. Inilah salah satu alasan mengapa mereka lebih suka dikucilkan dari penonton, anggota keluarga, dan aparat penegak hukum lainnya agar mereka bisa fokus pada situasi yang dihadapi.