Apa itu Nefropati Analgesik?

Nefropati analgesik adalah jenis gangguan ginjal kronis yang terjadi ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak obat pereda nyeri dalam jangka waktu yang lama. Bahkan analgesik over-the-counter (OTC) kekuatan rendah seperti aspirin dan ibuprofen dapat menyebabkan gejala nefropati analgesik jika seseorang secara konsisten menelan pil setiap hari selama beberapa minggu atau bulan. Seseorang mungkin mengalami berbagai gejala ringan hingga berat, termasuk sakit perut, mual, dan kesulitan buang air kecil. Menghindari analgesik adalah satu-satunya cara efektif untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut dan memberi waktu pada organ untuk memulai penyembuhan.

Ketika ginjal dibombardir dengan bahan kimia asing secara teratur, mereka secara bertahap menjadi meradang. Peradangan menyebabkan pembengkakan, yang dapat mengganggu kemampuan ginjal untuk mengangkut dan menyaring bahan limbah melalui urin. Obat antiinflamasi nonsteroid OTC, asetaminofen, dan obat yang mengandung kafein bertanggung jawab atas sebagian besar kasus nefropati analgesik. Obat-obatan yang mengandung phenacetin sangat mungkin menyebabkan masalah ginjal, tetapi phenacetin jarang diresepkan oleh dokter saat ini karena risikonya.

Nefropati analgesik biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk berkembang, dan bahkan kasus yang berkembang mungkin tidak menyebabkan gejala yang nyata. Tanda-tanda pertama dari masalah ginjal mungkin termasuk penurunan produksi urin, sering ingin buang air kecil, dan nyeri di perut dan punggung bawah. Seseorang mungkin merasa lelah sepanjang waktu dan sangat mudah memar. Pada tahap akhir, nefropati analgesik dapat menyebabkan kantuk, kebingungan mental, mual, dan muntah. Kerusakan ginjal permanen yang menyebabkan gagal ginjal mungkin terjadi jika gejalanya tidak dikenali dan segera diobati.

Seorang dokter dapat mendiagnosis nefropati analgesik dengan menanyakan tentang penggunaan obat, mengevaluasi gejala fisik, dan melakukan pemeriksaan toksikologi pada sampel darah dan urin. Tes pencitraan, seperti ultrasound, digunakan untuk memeriksa kelainan fisik dan mengukur tingkat keparahan kerusakan ginjal. Jika hasil tes tidak meyakinkan, ahli bedah mungkin perlu mengambil sampel kecil jaringan ginjal untuk pengujian laboratorium menyeluruh.

Setelah membuat diagnosis, tim spesialis dapat menentukan cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Pasien biasanya disarankan untuk segera berhenti minum obat OTC dan menerapkan diet rendah sodium dan rendah lemak. Jika kondisi ini ditemukan lebih awal, kerusakan ginjal biasanya dapat pulih dalam beberapa bulan. Kasus-kasus nefropati analgesik yang berkembang tidak mungkin hilang dengan sendirinya, dan tujuan pengobatan adalah untuk meminimalkan risiko gejala yang memburuk dan gagal ginjal. Dialisis dan transplantasi ginjal hanya diperlukan jika komplikasi serius muncul meskipun ada upaya pengobatan konservatif.