Apa itu Natrium Naproxen?

Naproxen sodium adalah obat Non-Steroidal Anti-Inflammatory (NSAID) yang paling sering digunakan untuk mengobati nyeri, peradangan, kram menstruasi, dan demam, serta kondisi yang mempengaruhi persendian. Lebih jarang, digunakan dalam pengelolaan kondisi tulang seperti penyakit Paget dan gangguan ginjal seperti sindrom Barrter. Meskipun umumnya aman untuk digunakan, beberapa orang memang mengalami efek samping yang serius. Wanita hamil, anak-anak, dan peminum berat umumnya tidak boleh minum obat ini.

Formulir

Ada versi resep dan Over-The-Counter (OTC) naproxen sodium. Ketika diresepkan, biasanya tersedia sebagai tablet, tablet bersalut dengan pelepasan yang tertunda, pil pelepasan yang diperpanjang, atau cairan. Sebagian besar formulir diambil setiap 8 jam, sedangkan versi rilis diperpanjang diambil sekali sehari. Versi OTC umumnya tersedia dalam bentuk pil, dan tersedia dalam dosis 8 hingga 12 jam. Bentuk pelepasan diperpanjang sangat populer bagi mereka yang menderita nyeri kronis karena mereka tidak perlu minum pil setiap 4 hingga 6 jam, seperti NSAID lainnya.

Efek Samping

Banyak orang dapat menggunakan natrium naproxen tanpa efek samping, tetapi beberapa orang mengalami sakit perut, mual, sembelit, dan mulas setelah meminumnya. Mengantuk, sakit kepala atau telinga berdenging juga merupakan efek samping yang mungkin terjadi. Makan makanan atau minum segelas air bersama dengan pil seringkali dapat membantu mencegah hal ini terjadi.

Kemungkinan efek samping lain yang lebih serius termasuk bisul, pendarahan gastrointestinal, dan lubang lambung dan usus, jadi obat ini tidak cocok untuk mereka yang pernah menderita bisul. Minum alkohol dan merokok dapat memperburuk masalah ini, sehingga harus dihindari saat menggunakan obat ini. Seperti NSAID lainnya, obat ini dapat mempengaruhi ginjal dan dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke, terutama jika dikonsumsi secara konsisten untuk waktu yang lama. Efek samping serius lainnya yang mungkin terjadi adalah keracunan hati, yang menghasilkan gejala seperti kulit atau mata menguning, mual, dan nyeri di perut. Siapapun dengan gejala seperti ini harus mencari perhatian medis segera.

Interaksi

Naproxen sodium dapat berinteraksi dengan antidepresan seperti Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) dan lithium, jadi penting untuk berbicara dengan dokter sebelum menggunakan kedua obat ini bersama-sama. Orang yang memakai pengencer darah, penghambat Angiotensin-Converting-Enzyme (ACE), dan aspirin juga harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi naproxen sodium, karena meminumnya bersama-sama dapat menyebabkan peningkatan efek samping serta peningkatan risiko perdarahan.

Risiko Tambahan

Karena potensi efek samping, hanya orang dewasa dan anak-anak yang boleh mengonsumsi natrium naproxen OTC di rumah, meskipun profesional kesehatan mungkin meresepkannya untuk anak-anak berusia dua tahun. Wanita yang sedang hamil sebaiknya tidak menggunakannya, karena dapat meningkatkan risiko keguguran pada trimester pertama dan berpotensi menyebabkan cacat lahir pada trimester ketiga. Ini juga dapat ditularkan melalui menyusui, jadi tidak cocok untuk ibu menyusui. Selain itu, mereka yang memiliki tekanan darah tinggi tidak boleh minum obat ini, karena kandungan natriumnya yang tinggi.