Beras pratanak adalah sejenis nasi, seringkali nasi putih, yang telah dimasak sebagian selama proses penggilingan dan kemudian dikemas untuk dijual untuk digunakan di rumah dan restoran. Proses ini awalnya dikembangkan di negara-negara Asia untuk menyederhanakan proses menghilangkan beras putih mentah dari kulitnya dan kemudian ditentukan untuk meningkatkan manfaat nutrisi juga. Meskipun nasi pratanak sering disalahartikan dengan nasi instan, proses pembuatannya sangat berbeda dan nasi pratanak seringkali membutuhkan waktu memasak yang lebih lama untuk menyiapkannya dengan benar, daripada waktu memasak yang lebih singkat.
Beras putih, setelah dikumpulkan, biasanya dibawa ke lokasi untuk diproses dan digiling sebelum dikemas untuk dijual dan digunakan untuk memasak. Pemrosesan dan penggilingan beras dimaksudkan untuk menghilangkan butiran beras putih dari sekam yang lebih keras yang secara alami tumbuh di dalamnya. Ini sering merupakan proses yang sangat teliti dan memakan waktu, dan penggilingan mesin dapat merusak biji-bijian saat dikeluarkan dari sekam, mengurangi jumlah akhir. Produsen beras mencari cara untuk lebih mudah mengeluarkan biji-bijian dari sekam, sambil meningkatkan jumlah biji-bijian yang berhasil diambil selama proses tersebut.
Apa yang dikembangkan adalah proses di mana butiran beras, yang masih berada di dalam sekamnya, pertama-tama direndam dalam cairan untuk mulai melunakkan kulitnya. Beras kemudian dikukus dalam lingkungan bertekanan, sebelum akhirnya dikeringkan. Pada akhir proses ini beras dapat lebih mudah dikeluarkan dari sekamnya, sedangkan pemanasan dan pendinginan juga berfungsi untuk meng-gelatinisasi pati dalam beras, membuat butiran pecah di dalam sekam sering berubah menjadi butiran utuh selama proses berlangsung.
Setelah proses pembuatan nasi pratanak menjadi populer, diketahui bahwa proses ini juga meningkatkan manfaat nutrisi dari nasi. Vitamin dan mineral di dalam sekam dilonggarkan selama proses perendaman, kemudian dilepaskan oleh uap dan didorong ke dalam butiran beras karena tekanan selama pengukusan. Ini menghasilkan butiran beras putih yang lebih dekat nilai gizinya dengan beras merah yang secara tradisional lebih sehat.
Beberapa orang menggunakan istilah nasi pratanak secara bergantian dengan nasi instan, tetapi ini tidak akurat dan ini adalah dua proses yang berbeda. Nasi instan dimasak dalam air panas seperti nasi yang disiapkan di dapur rumah dan restoran, kemudian dikeringkan. Nasi instan kemudian “dimasak” hanya dengan menghidrasi kembali nasi selama beberapa menit, dan siap disajikan. Namun, nasi pratanak sebenarnya tidak dimasak selama proses dan bisa memakan waktu lebih lama untuk dimasak selama persiapan. Di Amerika Utara, banyak produsen juga memasak nasi sebagian setelah direbus terlebih dahulu agar persiapan untuk konsumsi lebih cepat.