Apa itu Narsisme Somatik?

Narsisme somatik adalah gangguan psikologis yang terdokumentasi di mana seseorang menjadi terobsesi dengan kecantikan, kepribadian, dan daya tarik seksnya — pada dasarnya semua fitur luar yang membuat seseorang menarik. Gangguan ini biasanya melibatkan lebih dari sekadar fiksasi sederhana pada detail fisik ini. Penderita biasanya begitu terfokus pada pemikiran tentang penampilan mereka sendiri sehingga mereka tidak dapat memikirkan hal lain, dan obsesi tersebut dapat dan sering kali mengganggu aspek kehidupan lainnya. Orang-orang ini mengalami kesulitan mempertahankan persahabatan dekat dan menjalin hubungan romantis yang bermakna, misalnya, dan sering merasa sangat terisolasi. Kebanyakan ahli berpikir bahwa gangguan ini disebabkan oleh kombinasi faktor subjektif, seperti trauma masa kanak-kanak dan tekanan orang tua, dan fitur yang lebih intrinsik, seperti kecenderungan genetik. Tidak banyak yang diketahui tentang mengapa orang menunjukkan gejala, tetapi dalam kebanyakan kasus kondisi ini dapat diobati dengan terapi dan konseling.

Dasar-dasar Narsisme Secara Umum

Kebanyakan ahli percaya bahwa narsisme somatik hanyalah salah satu manifestasi dari gangguan narsistik yang lebih luas. Para sarjana biasanya membagi narsisme menjadi dua cabang: somatik, yang menyangkut tubuh dan penampilan fisik, dan otak, yang berfokus hampir secara eksklusif pada intelek dan harga diri yang tidak berwujud.

Sementara seorang narsisis otak akan terpaku pada kecerdasannya dan membanggakan prestasi akademis atau karir, seseorang dengan kondisi somatik akan terobsesi dengan kecantikan, kepribadian, dan daya tarik seksnya. Gangguan narsisme dalam kedua kasus biasanya memerlukan perawatan psikiatri. Gangguan tersebut mencegah penderitanya memiliki hubungan yang memuaskan dengan orang lain karena, dalam banyak kasus, narsisis tidak merasakan apa pun di luar keinginannya sendiri.

Dalam banyak kasus, istilah “narsisis” digunakan dengan agak santai untuk menggambarkan seseorang yang tampaknya lebih mementingkan diri sendiri daripada kebanyakan orang, tetapi makna klinisnya sebenarnya sangat serius. Orang yang memiliki gangguan, baik somatik atau otak, tidak mampu mengendalikan obsesi mereka. Mereka biasanya tidak menghabiskan waktu di depan cermin karena mereka ingin, misalnya, tetapi karena mereka tidak dapat menahan diri. Hal ini terkadang sulit dipahami oleh orang sehat, terutama ketika tindakan narsisis menyebabkan kerusakan emosional.

Karakteristik Utama Gangguan Somatik

Orang yang menderita narsisme versi somatik biasanya melihat diri mereka sebagai orang yang tak tertahankan. Mereka mungkin mengembangkan ketertarikan seksual pada diri mereka sendiri dan mungkin lebih memilih ditemani daripada memiliki hubungan sejati dengan orang lain. Mereka sering memamerkan tubuh mereka dalam upaya untuk menunjukkan betapa cantiknya mereka dan untuk memenangkan kekaguman.

Gejala narsisme somatik seringkali terlihat jelas, meskipun mungkin hanya muncul pada waktu-waktu tertentu. Narsisis somatik sangat membutuhkan perhatian, dan mereka yang menjalin hubungan dengan seseorang mungkin tidak mengenali masalahnya pada awalnya. Orang yang memiliki gangguan ini biasanya tidak dapat memiliki hubungan yang berarti dengan orang lain dan, karena mereka tidak dapat berhubungan secara emosional dengan pasangannya, mereka sering tidak setia. Mereka melihat hubungan sebagai permainan kekuasaan dan selalu mencari sesuatu yang lebih baik atau lebih berharga.

Keterlibatan diri yang menyertai gangguan tersebut dapat membuat narsisis percaya bahwa mereka memiliki hak atas apa pun yang mereka inginkan. Dalam kasus somatik, ini sering mengakibatkan banyak pertemuan seksual dan “teman kencan” romantis, seringkali tanpa memperhatikan perasaan atau keinginan pasangan.

Penyebab Utama
Para ahli tidak begitu yakin apa yang menyebabkan orang mengembangkan kondisi tersebut, meskipun ada beberapa bukti bahwa itu mungkin genetik. Pengujian telah menunjukkan bahwa gangguan tersebut dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya di beberapa keluarga. Penyebab genetik dapat membuat pengobatan lebih sulit tetapi juga dapat membantu menentukan terapi apa yang akan berhasil.

Pelecehan seksual atau mental mungkin juga harus disalahkan. Psikiater telah menunjukkan bahwa, dalam beberapa kasus, anak-anak yang telah dilecehkan untuk jangka waktu yang lama oleh orang dewasa dalam kepercayaan mereka mungkin merasionalisasi pelecehan yang mereka derita dan pada akhirnya melihatnya sebagai kesalahan mereka sendiri. Anak-anak dalam situasi ini mungkin menjadi yakin bahwa mereka terlalu menarik, bahkan untuk anggota keluarga yang seharusnya dapat dipercaya. Keyakinan ini dapat berkembang menjadi narsisme somatik pada beberapa individu.

Pilihan pengobatan
Bantuan psikiatri hampir selalu diperlukan bagi seseorang untuk mengatasi gejala dan menjalani kehidupan yang lebih normal dan bermanfaat. Bentuk bantuan yang paling umum adalah konseling dan terapi, dengan obat-obatan biasanya disediakan untuk kasus-kasus yang sangat ekstrim. Terapi dapat membantu seorang narsisis menemukan cara menangani emosi dengan benar, yang dapat membantunya mengembangkan hubungan yang memuaskan dengan orang lain. Keluarga narsisis sering menjalani terapi juga, seringkali untuk belajar bagaimana menghadapi perilaku narsistik dan membantu orang yang mereka cintai yang narsistik.