Apa itu Naga Komodo?

Komodo, Varanus komodoensis, adalah anggota terbesar dari keluarga kadal yang masih hidup. Predator yang menakutkan, komodo ada di pulau-pulau terpencil di seluruh Indonesia. Menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN,) hanya 5,000 spesimen spesies yang ada di alam liar dan mereka dianggap rentan terhadap kepunahan.

Komodo dewasa, rata-rata, panjangnya 6.5-10 kaki (2-3 m) dan beratnya sekitar 154 lbs (70 kg), meskipun mereka bisa tumbuh jauh lebih besar. Komodo liar terbesar yang tercatat memiliki berat 365 lbs (166 kg.) Cakar mereka sangat kuat, dan digunakan untuk menggali liang dan menahan mangsa. Komodo tidak memiliki indera penciuman atau penglihatan yang tajam, terutama mengandalkan lidahnya untuk mendeteksi dunia di sekitarnya.

Musim kawin komodo berlangsung dari Mei hingga Agustus setiap tahun, dan menampilkan konfrontasi kekerasan atas hak berkembang biak. Beberapa bukti menunjukkan bahwa komodo kawin seumur hidup, suatu sifat perilaku yang langka di antara spesies kadal. Betina bertelur pada bulan September dan mengeraminya selama tujuh atau delapan bulan. Selama empat atau lima tahun pertama kehidupan, komodo menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon, karena komodo jantan dewasa biasanya membunuh dan memakan anak-anaknya. Naga penangkaran telah menunjukkan bukti reproduksi partenogenik, bertelur yang layak tanpa pembuahan jantan.

Komodo adalah hewan karnivora dan predator yang ganas. Meskipun mereka terutama memakan bangkai, kadal mampu menggunakan rahang, cakar, dan ekornya yang kuat untuk membunuh hewan besar. Karena metabolismenya yang lambat, makanan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dicerna. Beberapa spesimen telah diamati untuk bertahan hidup sedikitnya 12 kali makan per tahun. Komodo juga perenang yang kuat dan telah diamati berenang dari pulau ke pulau untuk mencari makanan.

Mungkin untuk membantu kemampuan mereka sebagai pemakan bangkai, komodo telah mengembangkan jenis bakteri yang sangat mematikan yang hidup di mulut mereka. Jika tidak dapat membunuh mangsa dengan kekuatan, gigitan komodo biasanya akan menyebabkan infeksi pada hewan yang terluka, seringkali menyebabkan kelemahan atau kematian dalam beberapa hari. Beberapa penelitian baru-baru ini juga menunjukkan bahwa komodo mungkin sedikit berbisa, dengan gigitan pada manusia yang mengakibatkan pembengkakan dan rasa sakit yang berkepanjangan.

Meskipun 5,000 komodo diyakini ada di alam liar, beberapa ahli menyarankan mungkin hanya ada 350 betina yang berkembang biak. Sebuah studi tahun 2002 juga menunjukkan bahwa komodo menjadi lebih kecil, mungkin karena ketersediaan mangsa yang lebih rendah. Spesies ini dianggap terancam oleh perburuan liar, kehilangan mangsa dan peristiwa alam seperti gunung berapi dan gempa bumi yang biasa terjadi di seluruh jangkauan mereka. Program pemuliaan berbasis kebun binatang belum terlalu berhasil, karena hewan rentan terhadap penyakit dan jarang berkembang biak. Jika spesies ini ingin tetap hidup di alam liar, banyak ahli percaya bahwa upaya konservasi untuk melindungi komodo dan sumber makanannya harus diperluas.