Apa Itu Museum Florence Nightingale?

Museum Florence Nightingale adalah sebuah museum di London, Inggris. Tempat ini didedikasikan untuk kehidupan dan karya Florence Nightingale, yang memberikan kontribusi penting bagi perawatan dan perawatan kesehatan selama abad ke-19. Nightingale dikenal sebagai “Lady with the Lamp,” karena dia sering pergi ke malam hari selama Perang Krimea. Selain Museum Florence Nightingale utama, pelancong mungkin juga ingin mengunjungi Claydon House, sebuah institusi London terpisah yang menampung koleksi artefak dan memorabilia Nightingale.

Pada tahun 1982, kota London membuka Museum Florence Nightingale di sepanjang Tepi Selatan Sungai Thames. Museum ini adalah bagian dari Rumah Sakit St. Thomas, meskipun memiliki pintu masuk dan staf tersendiri. Itu terletak di seberang Gedung Parlemen yang terkenal, menjadikannya perhentian yang nyaman bagi wisatawan London. Fasilitas ini terbuka untuk umum tujuh hari seminggu, dan para tamu membayar sedikit biaya masuk. Museum Florence Nightingale juga memiliki pusat sumber daya yang luas bagi para sarjana dan akademisi tamu yang perlu mengakses sumber asli tentang Nightingale atau bidang keperawatan.

Selama tahun-tahun awalnya, museum diatur sepanjang garis waktu yang berpusat di sekitar kehidupan dan pekerjaan Florence. Selama awal abad ke-21, museum ditutup sehingga staf dapat menyelesaikan renovasi besar-besaran. Museum dibuka kembali pada Mei 2010, tepat 100 tahun setelah kematian Nightingale pada tahun 1910. Renovasi menelan biaya sekitar $3,000,000 Dolar AS (USD), dan membawa perubahan besar pada pameran di dalamnya. Tujuan dari renovasi ini adalah untuk meningkatkan pengalaman pengunjung, dan menciptakan pameran yang menarik bagi khalayak yang lebih luas, termasuk anak-anak.

Saat para tamu memasuki Museum Florence Nightingale, mereka diberikan stetoskop gratis, yang berfungsi sebagai pengeras suara selama tur audio tanpa pemandu. Pengunjung mencolokkan stetoskop ke hot spot yang ditandai khusus di dalam museum untuk mendengar detail tentang kehidupan Nightingale. Grup juga dapat mengatur tur berpemandu, yang dipimpin oleh nyonya rumah berkostum yang mengenakan pakaian kuno yang akan dikenakan oleh seorang perawat di abad ke-19. Banyak dari pameran baru bersifat interaktif, dan beberapa menampilkan layar sentuh atau film pendek.

Museum Florence Nightingale dibagi menjadi tiga area pameran utama. Yang pertama dikenal sebagai “Gilded Cage”, dan menunjukkan kepada pengunjung seperti apa kehidupan Nightingale sebagai seorang wanita muda selama era Victoria. Yang kedua berjudul “The Calling,” dan menggambarkan pekerjaannya selama Perang Krimea. Terakhir, area “Reformasi dan Inspirasi” menunjukkan kepada pengunjung bagaimana Florence memulai sebuah perguruan tinggi keperawatan setelah perang, dan membantu merevolusi profesi medis.