Apa itu Mulsa Kerikil?

Mulsa kerikil adalah bahan yang digunakan untuk lanskap jalan masuk, jalan setapak, dan hamparan bunga. Berbagai jenis mulsa kerikil termasuk kerikil hancur, kerikil batu, kerikil kacang dan keripik. Kerikil lansekap berbeda dari mulsa tradisional karena tidak membusuk seiring waktu. Mulsa kerikil juga membantu mencegah erosi tanah dan menciptakan fondasi yang kokoh untuk berjalan atau berkendara.

Kerikil yang dihancurkan adalah campuran batu-batuan kecil, lanau, lempung dan pasir. Lansekap dengan mulsa kerikil yang terbuat dari campuran jenis ini biasanya terbatas pada jalan masuk karena memungkinkan pemadatan dan dapat menahan beban kendaraan yang berat. Kerikil yang dihancurkan lebih murah daripada jenis mulsa kerikil lainnya, yang membuatnya lebih disukai untuk area yang luas yang biasanya ditutupi oleh jalan masuk.

Kerikil batu, di sisi lain, seluruhnya terdiri dari kerikil kecil. Jenis mulsa kerikil ini tersedia dalam jumlah warna yang tidak terbatas karena variasi batu yang digunakan untuk membuat kerikil. Kerikil batu jauh lebih mahal daripada kerikil yang dihancurkan, sehingga terutama digunakan di area yang lebih kecil seperti hamparan bunga dan di sekitar pohon dan semak belukar.

Jenis kerikil batu yang paling umum terbuat dari batu lava atau batu sungai. Batu lava, seperti namanya, adalah produk gunung berapi. Batuan lava yang paling umum berwarna coklat kemerahan dan jauh lebih ringan dan lebih berpori daripada jenis mulsa kerikil lainnya. Batu sungai adalah kerikil beraneka ragam halus yang dikumpulkan dari dasar sungai dan disortir menurut ukuran.

Kerikil kacang adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kerikil berukuran kacang kecil yang digunakan dalam lansekap. Ini sering digunakan untuk menghias jalan setapak atau teras. Dua cara utama menjual kerikil kacang adalah gaya halus dan kasar. Kerikil kacang gaya halus adalah batuan sungai terkecil yang dikumpulkan. Setelah proses penyortiran, setiap potongan kecil disingkirkan dari produk kerikil batu dan dijual sebagai kerikil kacang.

Kerikil kacang polong gaya kasar dibuat saat tambang batu meledakkan batu yang lebih besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan mudah diatur. Potongan-potongan kecil yang tersisa dari proses ini kasar dan terkadang bergerigi. Mereka diurutkan ke dalam berbagai ukuran dengan yang terkecil digunakan sebagai kerikil kacang dalam aplikasi lansekap.
Serpihan batu seperti marmer dan batu bata juga digunakan sebagai mulsa kerikil. Keripik marmer paling sering digunakan di hamparan bunga karena serpihan putih cerah sangat kontras dengan tanaman hijau. Keripik bata digunakan di jalan masuk atau jalan setapak dan tersedia dalam warna mulai dari cokelat pucat hingga merah tua.