Mukosa hidung, juga dikenal sebagai selaput lendir dan mukosa pernapasan, adalah jaringan yang melapisi rongga hidung. Jaringan terdiri dari empat lapisan. Lapisan lendir adalah lapisan pertama, yang memberikan lapisan pelindung yang menangkap bakteri untuk mencegah infeksi. Epitel kolumnar berlapis semu, membran basal, dan lamina propria adalah lapisan yang tersisa, yang menahan sel-sel jaringan, pembuluh darah, dan kelenjar yang menghasilkan lendir pelindung.
Mukosa hidung adalah jaringan lembab yang mengeluarkan lendir. Lendir ini melapisi rongga hidung untuk menangkap bakteri dan bahan lain yang masuk ke hidung. Rongga hidung sangat rentan terhadap infeksi dan masalah lain karena paparannya terhadap lingkungan. Ketika orang menghirup melalui hidung, mereka tidak hanya memasukkan oksigen ke dalam tubuh, tetapi juga memasukkan kotoran atau bakteri ke udara yang mereka hirup.
Lendir yang dihasilkan oleh mukosa hidung adalah jawaban tubuh terhadap kerentanan jaringan internal yang terbuka. Bagian tubuh lain dengan jaringan terbuka melakukan hal yang sama. Telinga, misalnya, mengeluarkan lendir tebal seperti lilin yang menangkap bakteri, melindungi telinga bagian dalam dari infeksi. Lendir yang dihasilkan di dalam rongga hidung berbeda dan konsistensinya lebih tipis daripada lendir di telinga.
Lapisan pertama di dalam mukosa hidung, di bawah lapisan mukosa, adalah epitel kolumnar berlapis semu. Di dalam lapisan epitel terdapat banyak sel goblet, yang digambarkan berbentuk labu. Tepat di bawah epitel adalah membran basal, yang berfungsi sebagai jangkar untuk sel-sel epitel. Lapisan bawah jaringan rongga hidung, di bawah membran basal, adalah lamina propria, yang diisi dengan pembuluh darah dan kelenjar seromukosa.
Fungsi utama lain dari mukosa hidung adalah mengkondisikan udara untuk masuk ke seluruh sistem pernapasan. Bagian dari persiapan ini termasuk menjebak bakteri dan partikel asing lainnya dalam lendir, yang kemudian didorong ke belakang tenggorokan oleh silia. Silia adalah serat kecil seperti rambut yang melapisi dinding rongga hidung dan melindungi jaringan dari infeksi. Lendir di dalam mukosa hidung tidak hanya berfungsi untuk menghilangkan bakteri dari udara yang masuk ke sistem pernapasan, tetapi juga melembabkan atau menambah kelembapan udara. Cara lain lapisan rongga hidung mempersiapkan udara untuk memasuki sistem pernapasan adalah dengan menghangatkannya dengan panas yang memancar dari pembuluh darah di dalam lamina propria.
Bahkan dengan lapisan pelindung lendir, mukosa hidung tetap cukup rentan terhadap infeksi dan peradangan. Ketika jaringan ini terinfeksi, itu disebut rinitis. Rhinitis adalah istilah umum yang menggambarkan kondisi apa pun yang menyebabkan lapisan rongga hidung terinfeksi dan teriritasi. Penyebab paling umum dari rinitis adalah flu biasa, tetapi bisa juga akibat alergi atau infeksi lainnya. Selaput lendir yang terinfeksi akan menghasilkan cairan, kemacetan, dan pembengkakan.