Motor tempel digunakan untuk mendorong perahu melewati air dengan kecepatan lebih cepat daripada dayung mana pun. Motor datang dalam berbagai tingkat daya yang digunakan untuk segala hal mulai dari perahu dayung kecil hingga perahu nelayan besar, meskipun mereka semua memiliki sifat yang sama yaitu sistem propulsi mandiri yang terpasang pada perahu.
Motor tempel datang dalam versi bertenaga listrik dan bensin. Versi listrik umumnya lebih kecil dan memberikan lebih sedikit tenaga kuda sebagai ganti pengendaraan yang lebih tenang. Mereka bermanfaat untuk perahu yang lebih kecil, atau untuk memancing untuk membatasi kebisingan yang dapat menakuti ikan. Motor tempel bertenaga bensin, di sisi lain, lebih keras tetapi mampu memberikan lebih banyak tenaga. Mereka mulai serendah dua atau tiga tenaga kuda untuk kapal kecil dan dapat mencapai hingga ratusan untuk menggerakkan kapal penangkap ikan besar. Kemungkinan lain untuk meningkatkan daya adalah perahu memiliki beberapa tempel. Bukan hal yang aneh melihat perahu nelayan besar yang digerakkan oleh dua atau bahkan empat motor tempel yang semuanya terhubung ke roda kemudi yang sama.
Untuk motor tempel bertenaga bensin ada mesin dua dan empat langkah. Mesin empat langkah memberikan pengendaraan yang lebih bersih dan mulus, sedangkan mesin dua langkah umumnya lebih bertenaga tetapi lebih berisik dan menyumbang lebih banyak polusi. Beberapa genangan air hanya memungkinkan mesin empat langkah yang lebih bersih dan lebih senyap, dan trennya mengarah pada model empat langkah di masa depan. Di sisi lain, speed boat berperforma tinggi sangat diuntungkan oleh tenaga ekstra, sehingga dua langkah selalu menjadi pilihan yang lebih disukai.
Motor tempel menyediakan kemudi dengan benar-benar memutar sendiri. Beberapa memiliki kemudi bawaan untuk mengarahkan aliran air bahkan ketika baling-baling tidak berputar. Pada kapal yang lebih besar, motor terkadang dipasang pada roda kemudi untuk memberikan tenaga yang diperlukan untuk memutar motor sebesar itu. Motor tempel yang lebih kecil sering kali memiliki tuas yang diputar oleh operator perahu dengan tangan untuk mengarahkan mesin dan perahu.
Motor tempel umumnya sangat tahan lama dan diharapkan dapat bertahan lama, tetapi perawatan yang tepat tetap diperlukan. Dua ancaman terbesar adalah panas dan karbon. Pemilik harus selalu memastikan bahwa sistem pendingin mesin bekerja untuk memerangi panas. Kebanyakan outboard menyiram air yang mereka duduki untuk mendinginkan mesin, dan semprotan air yang terlihat dapat terlihat keluar dari motor. Untuk mengurangi penumpukan karbon di mesin ada sejumlah aditif yang bisa ditambahkan ke tangki bensin atau bisa dibawa ke mekanik untuk diservis. Dengan perawatan ini, motor tempel dapat memberikan layanan bertahun-tahun bagi pemiliknya.