Apa Itu Motor Keengganan?

Motor reluktansi adalah motor listrik yang menghasilkan kutub magnet sementara pada rotornya. Dinamakan demikian karena menggunakan keengganan magnetik untuk menghasilkan torsi. Keuntungan utama dari jenis motor ini adalah biasanya menghasilkan kepadatan daya yang tinggi dengan biaya tertentu. Kerugian utama motor ini adalah cenderung menghasilkan riak torsi pada kecepatan rendah, yang menghasilkan kebisingan.

Penggunaan motor keengganan secara tradisional dibatasi oleh kompleksitas desain dan metode kontrolnya. Kemajuan alat desain komputer telah membantu mengatasi keterbatasan desain motor ini. Penurunan biaya mikroprosesor tertanam telah memberikan motor ini kontrol yang memadai dengan biaya yang dapat diterima. Mikroprosesor ini menggunakan parameter seperti posisi rotor, arus dan tegangan untuk mengontrol motor.

Stator dan rotor motor reluktansi terdiri dari bahan magnetik yang sangat mudah dibentuk, seperti baja silikon. Stator dan rotor mengandung banyak proyeksi, yang menghasilkan kutub magnet. Rotor biasanya mengandung lebih sedikit kutub daripada stator. Ini mencegah semua kutub sejajar pada saat yang sama, yang mencegah motor menghasilkan torsi. Disparitas antara jumlah kutub rotor dan jumlah kutub stator juga mengurangi riak torsi.

Jumlah maksimum reluktansi magnet terjadi ketika kutub rotor pada motor reluktansi tepat berada di antara dua kutub stator. Posisi ini juga dikenal sebagai posisi kutub rotor yang sepenuhnya tidak sejajar. Jumlah minimum keengganan magnet terjadi ketika setidaknya dua kutub rotor sejajar dengan setidaknya dua kutub stator. Posisi ini dikenal sebagai posisi sejajar kutub rotor.

Kutub stator menghasilkan medan magnet yang menarik kutub rotor terdekat dari posisi tidak sejajar sepenuhnya ke posisi sejajar, sehingga menghasilkan torsi. Medan magnet stator terus berputar, yang menarik rotor bersamanya. Kebanyakan motor keengganan modern menggunakan switching untuk mengontrol aspek perilaku motor, seperti memulainya, mengoperasikannya dengan lancar dan menentukan kecepatannya. Beberapa variasi motor jenis ini dapat menggunakan daya arus bolak-balik (AC) tiga fasa.

Motor reluktansi sinkron memiliki jumlah kutub stator dan kutub rotor yang sama. Lubang di rotor menghasilkan daerah fluks rendah untuk mencapai kesetaraan antara stator dan rotor. Jenis motor reluktansi ini biasanya berisi empat atau enam kutub. Rugi-rugi energi pada rotor jauh lebih kecil daripada yang ada pada motor induksi karena rotor tidak mengandung bagian yang menghantarkan listrik.