Apa itu Mortar Beton?

Populer disebut sebagai mortar beton, bahan bangunan umum ini lebih tepat disebut mortar semen. Istilah beton, mortar, dan semen sering digunakan secara bergantian, yang tidak benar. Semen adalah elemen pengikat yang digunakan untuk membuat beton dan mortar. Beton adalah suatu bahan yang terbuat dari semen, pasir, kerikil, atau bahan agregat kasar lainnya. Air ditambahkan ke beton untuk mengaktifkan semen, yang mengikat campuran bersama-sama untuk membentuk satu benda padat.

Mortar adalah bahan yang terbuat dari pasir dan semen. Ketika air ditambahkan ke campuran ini, semen diaktifkan. Mortar digunakan untuk menahan komponen keras lainnya bersama-sama, seperti batu bata, lempengan batu tulis, dan batu. Oleh karena itu, istilah mortar beton adalah keliru. Beton dan mortar adalah dua produk berbeda yang keduanya memiliki semen sebagai komponennya. Daripada mortar beton, istilah mortar semen lebih akurat karena semen adalah komponen mortar.

Jenis semen yang disebut Ordinary Portland Cement (OPC), yang dibuat terutama dari batu kapur yang dihaluskan dengan sedikit tanah liat dan gipsum, digunakan untuk membuat mortar. Air dikombinasikan dengan OPC dan batu agregat halus untuk membentuk pasta. Pasta mortar, sementara masih lembab dan bisa dikerjakan, digunakan untuk mengikat blok konstruksi seperti batu bata, lempengan batu tulis, blok cinder, dan batu bersama-sama, dan untuk mengisi celah di antara mereka. Mortar mengeras saat mengering.

Mortar semen portland ditemukan oleh produsen semen Inggris Joseph Aspdin pada tahun 1794 dan dipatenkan 30 tahun kemudian pada tahun 1824. Mortar ini mendapatkan popularitas lebih dari mortar kapur pada akhir abad ke-19, dan pada tahun 1930 mortar semen Portland telah menggantikan mortar kapur untuk digunakan dalam konstruksi baru. Mortar semen portland, sering keliru disebut mortar beton, menjadi mortar pilihan setelah Perang Dunia I terutama karena fakta bahwa mortar itu mengeras dan mengeras dengan cepat.

Selama pembangunan kembali pasca-perang, mortar yang mengeras dengan cepat ini memungkinkan konstruksi berjalan lebih cepat daripada yang diizinkan oleh mortar kapur. Penting untuk dicatat bahwa mortar semen tidak boleh digunakan untuk memperbaiki bangunan tua yang dibangun menggunakan mortar kapur. Agar integritas struktural dapat dipertahankan, struktur lama ini memerlukan penggunaan mortar kapur yang berkelanjutan karena komposisi dan fleksibilitasnya yang dapat bernapas. Penggunaan mortar semen Portland dalam perbaikan bangunan bata tua yang pada awalnya dibangun menggunakan mortar kapur dapat menyebabkan retakan pada dinding bata di mana terdapat mortar kapur dan semen.