Apa itu Morphea Scleroderma?

Morphea scleroderma adalah suatu kondisi yang mempengaruhi presentasi dan fisiologi kulit seseorang. Dianggap sebagai penyakit autoimun, presentasi skleroderma morphea yang parah dapat mengganggu fungsi sendi, otot, dan jaringan lunak seseorang. Dengan tidak adanya obat yang tersedia, pengobatan untuk morphea scleroderma umumnya berpusat pada manajemen gejala dan biasanya multi-faceted dalam pendekatannya. Individu dengan presentasi luas atau parah dapat diberikan obat untuk memperlambat perkembangan penyakit dan menjalani terapi untuk meningkatkan penampilan dan fleksibilitas kulit.

Tidak ada penyebab pasti yang diketahui untuk perkembangan morphea scleroderma. Individu yang baru saja menjalani terapi pengobatan kanker tertentu, seperti radiasi, dapat menunjukkan peningkatan kerentanan terhadap morphea scleroderma. Cedera berulang, trauma, atau adanya infeksi juga dapat menyebabkan timbulnya gejala skleroderma. Menurut Mayo Clinic, individu dengan gangguan fungsi sistem kekebalan atau hipersensitivitas imun mungkin memiliki peningkatan risiko untuk menjadi simtomatik.

Karena ciri khas gejala scleroderma, diagnosis morphea scleroderma umumnya dibuat selama pemeriksaan fisik. Kombinasi presentasi dan gejala kulit seseorang umumnya cukup untuk mengkonfirmasi diagnosis. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memerintahkan pengambilan sampel jaringan untuk memastikan bahwa diagnosis morphea scleroderma sudah tepat. Sampel jaringan umumnya dicadangkan untuk presentasi skleroderma sedang hingga parah yang menunjukkan penebalan kulit karena penipisan kolagen.

Individu yang mengembangkan morphea scleroderma mungkin mengalami onset bertahap dari berbagai tanda dan gejala. Dikenal menyebabkan pengerasan kulit, jenis skleroderma ini awalnya dapat muncul dengan perubahan warna kulit yang bermanifestasi sebagai bercak merah atau ungu. Seiring waktu, perubahan warna awal akan berubah menjadi pigmentasi coklat terang atau gelap yang mungkin hanya mempengaruhi lapisan kulit paling atas. Area yang berubah warna umumnya akan mengadopsi tekstur kapalan atau mengeras. Ketika kondisinya menjadi lebih kronis, pengerasan dan perubahan warna kulit dapat menjadi lebih jelas mempengaruhi lapisan kulit yang lebih dalam.

Presentasi ringan dari jenis skleroderma ini biasanya bersifat episodik dan tidak memerlukan pengobatan; episode sering mereda tanpa meninggalkan efek yang jelas dan bertahan lama. Individu dengan presentasi sedang sampai parah mungkin memerlukan administrasi pengobatan multi-faceted. Tidak jarang individu yang bergejala diberikan vitamin D tambahan untuk memperbaiki tekstur dan pigmentasi kulit. Obat resep juga dapat diberikan untuk mengurangi peradangan dan menekan respons sistem kekebalan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Terapi fisik dan ringan juga dapat diterapkan untuk meningkatkan jangkauan gerak, mobilitas sendi, dan membantu memperbaiki penampilan kulit.