Apa itu Mood Indikatif?

Mood indikatif adalah mood kata kerja yang paling umum digunakan, dan digunakan untuk mengekspresikan pikiran dan pendapat, memberikan fakta, atau untuk mengajukan pertanyaan. Ini sangat umum dalam pidato orang pertama, dan bentuk kata kerja mengambil akhiran tradisionalnya, setidaknya dalam bahasa Inggris. Suasana hati ini, bersama dengan suasana hati imperatif dan suasana hati subjungtif, terdiri dari tiga suasana kata kerja utama dalam bahasa Inggris.

Memahami suasana hati indikatif relatif mudah. Misalnya, ambil kalimat sederhana, “Dia pergi ke toko.” Kalimat itu ditulis dalam suasana hati ini. Bentuk kata kerja, dalam hal ini, mengambil bentuk sekarang, tetapi suasananya akan tetap sama bahkan jika kalimat itu ditulis dalam bentuk lampau. Tenses umumnya tidak menunjukkan suasana hati.

Meskipun tidak selalu benar, seringkali panjang kalimat dapat memberikan petunjuk kepada pembaca tentang suasana hati apa yang digunakan jika bentuk kata kerjanya tidak dikenali. Kalimat-kalimat yang ditulis dalam suasana hati indikatif umumnya lebih lugas, dan karena itu cenderung lebih pendek daripada beberapa kalimat dalam suasana hati lain. Suasana subjungtif, misalnya, sering kali mencakup penggunaan klausa dependen, yang dapat membuat kalimat menjadi lebih panjang.

Saat mengajukan pertanyaan, mood indikatif umumnya digunakan saat mencari klarifikasi fakta. Misalnya, perhatikan kalimat, “Ada berapa negara di sana?” Dalam hal ini, pembicara menanyakan fakta tertentu, membuat mood indikatif menjadi pilihan mood yang tepat. Jika pembicara bertanya berapa banyak negara yang akan ada jika dua negara digabungkan, itu akan menggunakan mood subjungtif.

Untuk penutur asing bahasa Inggris, memilih suasana indikatif umumnya membuat semua kalimat dapat dimengerti, bahkan jika bentuk kata kerjanya mungkin salah. Namun, penting untuk dipahami bahwa situasi lain, seperti memberikan perintah atau mengungkapkan keinginan atau keinginan, mungkin memerlukan penggunaan suasana hati yang berbeda. Bentuk kata kerja untuk suasana hati itu pasti bisa berubah. Oleh karena itu, mereka yang ingin berbicara atau menulis dengan cara yang paling akurat harus memahami berbagai suasana hati.

Suasana kata kerja penting untuk dipahami karena dapat membantu memberikan konteks untuk apa yang ingin disampaikan oleh pembicara atau penulis. Dalam beberapa kasus, suasana hati ini dapat digunakan untuk membuat asumsi bahwa sesuatu itu benar tanpa benar-benar menyatakannya. Oleh karena itu, suasana hati ini, setidaknya, dapat disalahgunakan untuk menyatakan pendapat atau salah mengartikan fakta sebenarnya dari situasi tertentu.