Apa itu Monkshood?

Monkshood adalah tanaman berbunga tinggi dari keluarga buttercup asli daerah pegunungan Eropa, dan kadang-kadang tumbuh di taman di zona beriklim sedang. Ini adalah salah satu tanaman paling beracun di dunia, dengan alkaloid berbahaya yang ada di batang, daun, bunga, dan umbi. Tanaman ini telah digunakan sejak zaman kuno sebagai racun yang ampuh untuk membunuh manusia dan hewan. Nama yang tepat untuk monkshood adalah Aconitum napellus, tetapi telah disebut berbagai nama lain, termasuk wolfsbane, kutukan wanita, helm Iblis, kutukan macan tutul, kutukan penyihir, dan roket biru.

Tumbuh setinggi 3-5 kaki (9-1.5 meter), kebhikkhuan terkadang tumbuh di belakang taman. Ini menghasilkan daun bergerigi tiga lobus besar pada batang tipis. Paku bunga berwarna cerah biru, ungu, atau emas, dengan benang sari kuning, dalam bentuk bulat yang tidak biasa yang menunjukkan tudung biarawan atau helm. Monkshood terkadang disalahartikan sebagai delphinium biru, yang memiliki bentuk dan warna bunga yang mirip. Varietas umum ditemukan tumbuh jarang di alam liar, di zona beriklim di atas 1,200 kaki (366 meter).

Pada zaman Romawi kuno, kebhikkhuan diakui sebagai racun yang manjur dan kadang-kadang digunakan oleh para pembunuh, seperti pembunuh Kaisar Claudius. Prajurit terkadang melapisi panah dan bilah pedang mereka dengan getah tanaman sebelum pergi berperang. Orang abad pertengahan menggunakan tanaman untuk membunuh serigala, macan tutul, dan anjing gila, memberinya nama wolfsbane, dan beberapa percaya bahwa penyihir melapisi sapu mereka dengan getah untuk memungkinkan diri mereka terbang.

Semua bagian tanaman beracun, dan racun dapat meresap melalui kulit. Tukang kebun harus menggunakan sarung tangan saat menangani tanaman dan harus segera mencuci setelahnya. Di beberapa negara, monkshood hanya dijual kepada tukang kebun spesialis yang yakin akan menangani tanaman dengan hati-hati. Karena ini adalah tanaman yang sangat berbahaya, ia tidak boleh ditanam di tempat yang dapat bersentuhan dengan anak-anak atau hewan.

Gejala keracunan kebhikkhuan tergantung pada jumlah racun yang diserap; dosis antara 5-25 mg dapat menyebabkan kelumpuhan sistem saraf. Dalam 5-20 menit setelah kontak, orang tersebut akan merasa memerah, mulai berkeringat, mengeluarkan air liur, dan muntah, dan mulai merasa pusing. Orang tersebut mungkin mengalami sakit kepala, penglihatan kabur, dan kesulitan bernapas. Dalam beberapa jam, sistem pernapasan dan jantung bisa gagal. Jika dicurigai keracunan kebhikkhuan, pasien harus minum air dalam jumlah besar dan dokter atau spesialis pengendalian racun harus segera dipanggil.