Apa itu Model Pertumbuhan Dividen?

Model pertumbuhan dividen adalah metode untuk memperkirakan biaya ekuitas perusahaan. Biaya ekuitas terkait erat dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan perusahaan, yang merupakan persentase pengembalian yang harus diperoleh perusahaan atas peluang bisnis. Perusahaan menggunakan model ini untuk melakukan penilaian saham yang berkaitan dengan dividen dan pertumbuhan saham mereka, yang didiskontokan kembali ke nilai dolar hari ini. Hal ini memungkinkan pemilik bisnis dan manajer untuk menggunakan beberapa asumsi dasar untuk memperkirakan berapa harga saham yang akan diperoleh perusahaan dari tingkat pengembalian yang diminta.

Asumsi dasar dalam model pertumbuhan dividen mengasumsikan nilai saham berasal dari dividen perusahaan saat ini, persentase pertumbuhan dividen historis, dan tingkat pengembalian yang diperlukan untuk investasi bisnis. Pemilik dan manajer bisnis dapat menentukan tingkat pengembalian mereka sendiri atau menggunakan tingkat standar dari lingkungan bisnis. Tingkat pengembalian standar dapat berupa persentase pengembalian historis dari bursa saham nasional atau tingkat pengembalian yang dapat diperoleh perusahaan dari berinvestasi dalam peluang bisnis lain.

Model pertumbuhan dividen sering dihitung menggunakan rumus berikut: nilai sama dengan [waktu dividen saat ini (satu ditambah persentase pertumbuhan dividen)] dibagi dengan tingkat pengembalian yang diminta dikurangi persentase tingkat pertumbuhan dividen. Misalnya, asumsikan perusahaan membayar dividen $1.50 Dolar AS (USD), memiliki tingkat pertumbuhan historis 2 persen per tahun, dan perusahaan membutuhkan tingkat pengembalian 12 persen. Dengan menggunakan rumus ini, nilai saham untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang diminta adalah $15.30 USD: (1.50 x (1 + .02)) / (.12 + .02). Jika sebuah perusahaan ingin membuat tingkat pengembalian 12 persen dalam kondisi ini, perusahaan harus membeli saham saat mencapai $15.30 di pasar terbuka.

Perusahaan swasta atau bisnis tertutup yang tidak menerbitkan saham atau membayar dividen dapat menggunakan model pertumbuhan dividen untuk memperkirakan nilai di mana mereka akan memperoleh tingkat pengembalian. Daripada menggunakan informasi yang berkaitan dengan dividen, perusahaan dapat melengkapi informasi yang berkaitan dengan laba bersih mereka. Perusahaan dapat menggunakan laba bersih mereka saat ini untuk periode akuntansi baru-baru ini dan persentase tingkat pertumbuhan pendapatan mereka dalam model pertumbuhan dividen. Meskipun ini akan menghasilkan nilai yang berbeda, itu tetap merupakan angka yang berguna.

Kelemahan utama dari perhitungan ini adalah kenyataan bahwa ia menggunakan asumsi untuk menghitung nilai saham. Asumsi ini mungkin tidak secara akurat mencerminkan kondisi pasar saat ini atau dengan cepat berubah berdasarkan kebijakan moneter atau fiskal suatu negara yang mengubah cara bisnis menerbitkan saham atau membayar dividen. Pemilik dan manajer bisnis harus memperhitungkan perubahan ini dengan tidak membuat kebijakan bisnis yang keras dan cepat berdasarkan model pertumbuhan dividen.