Apa Itu Model Penetapan Harga Derivatif?

Model penetapan harga derivatif adalah teknik yang digunakan oleh investor untuk mencoba menemukan ukuran objektif dari nilai sebenarnya dari suatu derivatif. Ini kemudian dibandingkan dengan harga pasar sebenarnya untuk melihat apakah itu merupakan investasi yang layak. Setiap model memperhitungkan faktor-faktor yang diketahui berbeda yang mempengaruhi turunan. Sementara model penetapan harga derivatif beroperasi secara objektif, pemilihan faktor yang dicakup oleh model itu sendiri bersifat subjektif.

Derivatif adalah perjanjian keuangan berdasarkan aset yang mendasari. Dalam kebanyakan kasus, perjanjian ini didasarkan pada transaksi yang akan terjadi pada tanggal mendatang yang melibatkan aset, tetapi dengan harga yang ditetapkan sebelumnya. Selisih antara harga yang disepakati untuk transaksi dan harga pasar sebenarnya dari aset yang mendasari pada saat transaksi biasanya menentukan pihak mana dalam kesepakatan yang menghasilkan keuntungan. Contoh derivatif termasuk perjanjian berjangka, perjanjian opsi dan swap. Setelah perjanjian derivatif dibuat, para pihak yang terlibat dapat menjual kepentingan mereka di dalamnya, yang dikenal sebagai perdagangan kontrak.

Seseorang yang mempertimbangkan untuk membeli derivatif perlu menentukan harga yang dapat diterima untuk dibayar, dengan mempertimbangkan risiko yang diberikan oleh kesepakatan dan potensi imbalannya. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menggunakan model penetapan harga derivatif. Upaya ini untuk mencari tahu berapa harga yang “adil” untuk derivatif pada saat ini. Ini kemudian dapat dibandingkan dengan harga pasar saat ini untuk derivatif, yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran.

Salah satu model penetapan harga derivatif yang paling terkenal adalah Model Penetapan Harga Opsi Black-Scholes. Ini memperhitungkan enam faktor. Faktor-faktor ini adalah: berapa lama derivatif akan berjalan sebelum tanggal transaksi, harga aset dasar saat ini, harga transaksi tetap di bawah derivatif, dividen apa yang hilang dari investor dengan membeli derivatif daripada aset dasar itu sendiri, bunga yang dihemat dengan tidak harus segera membayar aset yang mendasarinya, dan volatilitas aset yang mendasarinya.

Meskipun konsep modelnya relatif sederhana, matematika yang digunakan untuk membuat perhitungan relatif rinci, dan menghasilkan grafik yang menunjukkan kisaran harga “wajar” potensial melibatkan grafik tiga dimensi. Untungnya, program komputer membuatnya lebih mudah untuk menghitung nilai menggunakan model penetapan harga derivatif. Program tersebut juga memungkinkan variasi pada model, baik daripada beralih ke model yang sama sekali baru, atau mengubah model yang ada untuk memberikan penekanan yang lebih besar pada faktor individu.