Model mental adalah konstruksi dalam pikiran yang membentuk proses berpikir, perilaku, dan respons terhadap situasi. Orang-orang bekerja dengan sejumlah model mental untuk menciptakan kerangka kerja untuk terlibat dengan dunia dan memahami peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Konstruksi ini dapat mencakup ingatan situasi dunia nyata, serta situasi hipotetis dan tanggapan teoretis terhadapnya. Banyak hal yang dapat mempengaruhi pembentukan mental model termasuk latar belakang budaya dan agama seseorang.
Kenneth Craik, seorang peneliti Skotlandia, mengajukan teori model mental pada tahun 1940-an. Dia memadukan filosofi dan psikologi dalam karyanya untuk memahami bagaimana orang berinteraksi dengan lingkungan mereka. Banyak orang membangun karya ini untuk mengeksplorasi pembentukan model mental dan berbagai jenis model di berbagai populasi. Beberapa praktisi psikologi mempelajari dan menggunakan teori ini tentang pikiran manusia dalam pekerjaan mereka secara teratur.
Ketika orang berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka, mereka mulai mengembangkan model mental. Satu hal yang dapat menghambat perkembangan model mental adalah disabilitas intelektual, yang dapat mempersulit seseorang untuk memahami dan memproses konsep yang kompleks. Penyakit mental juga dapat mengganggu, karena dapat mendistorsi kenyataan bagi seseorang dan membuat lebih sulit untuk menemukan model perilaku dan aktivitas manusia yang dapat diprediksi dan dimengerti. Orang menggunakan model mental mereka untuk memahami mengapa dan bagaimana orang melakukan sesuatu dan juga untuk mengembangkan teknik untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan tugas.
Pengalaman sebelumnya dapat membantu dengan memberikan kerangka acuan dunia nyata dan orang dapat mengisi celah dengan skenario imajiner untuk membuat model mental. Model-model ini membantu orang mengidentifikasi dan mengikuti pola dalam perilaku manusia sehingga mereka dapat menerapkannya pada situasi dalam kehidupan mereka sendiri. Menggunakan model mental, seseorang dapat membuat keputusan tentang tindakan, dan akan mengandalkan umpan balik dari hasil keputusan untuk menginformasikan dan meningkatkan model.
Orang-orang menerapkan model mental mereka untuk segala hal mulai dari memahami peristiwa politik hingga merundingkan ketidaksepakatan antarpribadi. Para peneliti yang setuju dengan teori ini untuk menjelaskan kognisi umumnya percaya bahwa model ini fleksibel dan dapat berubah seiring waktu sebagai respons terhadap faktor lingkungan.
Budaya dan lingkungan dapat memiliki dampak yang signifikan pada pembentukan model mental. Orang dengan pengalaman dunia nyata yang terbatas mungkin mengalami kesulitan membuat model yang bermakna dan berguna. Dibesarkan di lingkungan yang terlindung atau terbatas dapat mempersulit orang untuk berinteraksi dengan individu dari latar belakang lain yang mungkin memiliki pengalaman hidup yang berbeda dan model mental yang sesuai.