Modal pengembangan mengacu pada uang yang digunakan dalam pengembangan real estat atau usaha bisnis. Dalam kasus real estat, modal pengembangan adalah uang yang digunakan untuk pembangunan properti baru atau rehabilitasi bangunan yang sudah ada. Dalam usaha bisnis, modal pengembangan mengacu pada uang yang digunakan untuk memulai, memelihara, atau mengembangkan bisnis.
Modal pengembangan real estat mengacu pada uang yang dibutuhkan untuk mengembangkan properti, seperti menghancurkan struktur yang ada, membersihkan dan meratakan tanah, dan mempersiapkan lokasi untuk struktur vertikal seperti rumah, gedung apartemen, atau toko ritel. Untuk mendapatkan jenis modal ini, investor atau pemilik properti biasanya terlebih dahulu membuat rencana untuk diajukan kepada calon pemberi pinjaman. Rencana ini biasanya mengutip proposal dan tawaran dari kontraktor dan pembangun berlisensi yang memperkirakan biaya konstruksi keseluruhan untuk mengembangkan real estat. Pemberi pinjaman menilai nilai pengembangan potensial untuk menentukan berapa banyak modal yang akan mereka pinjamkan kepada pemilik real estat atau spekulan. Pinjaman ini dibayar kembali melalui pendapatan sewa masa depan dari real estat atau melalui penjualan akhir properti.
Modal pengembangan bisnis mengacu pada uang yang digunakan dalam “pengembangan” bisnis. Ini bisa berupa modal awal untuk menjalankan bisnis, modal kerja untuk menjaga bisnis tetap berjalan, atau modal ekspansi untuk membantu bisnis tumbuh. Modal tersebut dapat digunakan untuk membeli peralatan baru, menambah lokasi usaha, atau menambah lini usaha yang sudah ada.
Bisnis dapat memperoleh modal pengembangan melalui beberapa sumber, seperti pinjaman bank, jalur kredit, hibah, dan pendanaan malaikat. Pinjaman modal pengembangan adalah pinjaman di mana peralatan bisnis dan properti dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman tersebut. Small Business Administration (SBA) adalah salah satu pemberi pinjaman modal pengembangan terbesar untuk bisnis di Amerika Serikat, menawarkan berbagai jumlah pinjaman. Modal pengembangan juga bisa datang dalam bentuk jalur kredit, yang diperlakukan sebagai jalur bergulir yang mirip dengan kartu kredit bisnis. Jalur kredit ini biasanya dihargai dengan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada pinjaman bisnis.
Lembaga pemerintah dan masyarakat sering menawarkan hibah kepada perusahaan nirlaba untuk tujuan pembangunan. Untuk mendapatkan hibah modal pengembangan, pemilik bisnis biasanya harus menyerahkan rencana bisnis dan proposal hibah, yang dapat memakan waktu lebih lama daripada mendapatkan pinjaman sederhana. Namun, hibah tidak harus dibayar kembali.
Mungkin modal pembangunan yang paling disalahpahami, dan paling sulit diperoleh adalah dana malaikat. Jenis pendanaan pengembangan ini biasanya disediakan untuk bisnis berkonsep tinggi dengan kemungkinan sukses yang kuat di bidang industri tertentu. Untuk mendapatkan jenis modal pengembangan ini, pemilik bisnis biasanya harus menyerahkan sebagian kepemilikannya atas perusahaan.