Modal sabar adalah nama lain dari modal jangka panjang. Dengan modal yang sabar, investor atau pendukung bersedia melakukan beberapa jenis investasi dalam bisnis tanpa mengharapkan keuntungan cepat. Sebaliknya, investor bersedia untuk menunda pengembalian untuk jangka waktu yang lama. Antisipasi dengan modal yang sabar adalah bahwa dengan melepaskan segala jenis pengembalian segera, keuntungan di kemudian hari akan lebih besar.
Ada banyak cara agar modal sabar dapat menguntungkan bisnis dan investor. Bisnis pemula seringkali membutuhkan setidaknya satu tahun untuk menjadi mandiri dengan pendapatan yang dihasilkan. Dalam beberapa kasus, prosesnya bisa memakan waktu hingga lima tahun, dengan asumsi bisnis mampu mengukir ceruk di pasar. Selama periode swasembada ini, investor tidak akan menuntut jenis dividen atau pembayaran bunga apa pun atas pinjaman yang diberikan kepada bisnis. Hal ini membuat perusahaan baru bebas dari kewajiban untuk memenuhi kewajiban saat sedang dalam proses pendirian.
Bagi investor, memperpanjang modal sabar bisa menjadi hal yang baik karena dua alasan. Pertama, tingkat pengembalian investasi jangka panjang jenis ini sering kali membawa pengembalian yang lebih besar begitu bisnis mulai membayar. Bagi seorang investor yang mencari investasi yang akan menghasilkan keuntungan besar lima atau sepuluh tahun ke depan, investasi modal sabar dalam bisnis adalah langkah besar. Kedua, ada potensi keringanan pajak atas jumlah investasi. Sementara jumlah manfaat pajak bervariasi dari satu negara ke negara lain, banyak pemerintah cenderung menawarkan semacam insentif sebagai cara untuk mempromosikan pengembangan bisnis.
Investor yang sabar biasanya adalah orang yang mampu berinvestasi dalam proyek jangka panjang dan menunggu untuk waktu yang lama sebelum menyadari pengembaliannya. Karena tidak ada pengembalian segera dengan modal yang sabar, investor ini biasanya memiliki investasi lain dan aliran pendapatan yang memungkinkan mereka menangani pengeluaran dan kepentingan bisnis lainnya.