Apa itu Modal Lingkungan?

Modal lingkungan mencakup semua sumber daya alam yang ditemukan di dalam suatu negara. Ini mencakup sumber daya terbarukan seperti tanaman dan udara bersih, serta aset tak terbarukan seperti minyak dan gas. Analisis modal lingkungan seringkali didasarkan pada bagaimana modal ini dipengaruhi oleh kegiatan bisnis, seperti pertambangan atau manufaktur. Kegiatan-kegiatan ini dikatakan berkelanjutan bila dilakukan dengan cara yang melestarikan modal lingkungan yang ada daripada mengkonsumsi atau merusaknya.

Modal alam atau lingkungan mencakup semua sumber daya yang bermanfaat bagi masyarakat dalam beberapa cara. Aset ini dapat berupa hal-hal yang penting untuk kelangsungan hidup, seperti makanan, udara, dan air, atau lebih banyak barang tidak berwujud seperti pemandangan dan pemandangan yang indah. Ini mencerminkan jumlah sumber daya terbarukan dan tak terbarukan.

Bentuk-bentuk modal yang dapat diperbarui mencakup hal-hal yang dapat dimanfaatkan lebih banyak oleh masyarakat. Beberapa contoh termasuk makanan, seperti biji-bijian, sapi, dan buah-buahan. Air tawar juga dianggap sebagai aset terbarukan karena dapat dimurnikan melalui cara mekanis atau secara alami melalui siklus air. Udara bersih juga merupakan bentuk modal yang dapat diperbaharui melalui penyaringan dan pemurnian. Kayu dan serat, yang digunakan untuk membuat rumah dan pakaian, juga dianggap sebagai sumber daya terbarukan.

Bentuk modal lingkungan yang tidak dapat diperbarui termasuk aset yang berada dalam bahaya untuk digunakan atau dihilangkan. Contoh yang paling banyak dikutip adalah bahan bakar fosil seperti batu bara atau minyak, yang membutuhkan waktu jutaan tahun untuk regenerasi. Hutan hujan dan hutan tua lainnya adalah contoh lain, seperti juga spesies yang terancam punah atau kehidupan tumbuhan. Mineral, logam, dan permata bentuk lain dari modal tak terbarukan.

Saat masyarakat beralih ke gaya hidup yang lebih hijau dan berkelanjutan, tekanan ada pada perusahaan dan pemerintah untuk melestarikan modal lingkungan yang ada. Ini berarti berinvestasi dalam teknologi dan metode produksi yang lebih berkelanjutan, seperti pembangkit listrik tenaga angin atau hidroelektrik, pengendalian polusi, dan panen serta penangkapan ikan yang bertanggung jawab. Pada intinya, masyarakat yang berkelanjutan adalah masyarakat yang menyediakan semua sumber daya yang dibutuhkan orang untuk hidup sekarang tanpa mengorbankan kehidupan generasi mendatang.

Dalam masyarakat kapitalis tradisional, bisnis memiliki sedikit motivasi untuk melindungi modal lingkungan. Beberapa perusahaan memilih untuk berperilaku lebih berkelanjutan dalam menanggapi permintaan pelanggan. Hanya dengan pelanggan mengalihkan permintaan mereka dan berbicara dengan uang mereka, lebih banyak bisnis akan termotivasi untuk mengubah cara mereka. Warga juga dapat mendorong pejabat terpilih untuk membawa perubahan melalui pengenalan undang-undang baru yang memaksa bisnis untuk melindungi modal lingkungan.